Bayi Lahir di Merpati Meninggal Dunia

Selasa, 08 Januari 2013 – 17:08 WIB
Bayi pasangan Rudi Hamja dan Harmani di ruang inkubator Rumah Sakit Ibu Dan Anak Chaterine Booth, Makassar, Sulsel, Senin, (7/1). Harmani merupakan penumpang Merpati yang melahirkan di atas ketinggian 32 ribu kaki dari permukaan tanah saat penerbangan dari Timika menuju Makassar. FOTO: MUHAMMAD IDHAM AMA/FAJAR/JPNN
MAKASSAR - Innalillahi wa Innailaihi rojiun. Annisa Laila Juwita Sari Merpati, bayi yang lahir di pesawat Merpati menghembuskan nafas terahirnya di Rumah Sakit Ibu dan Anak Catherina Booth, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Bayi yang lahir dari rahim Harmani (33) dinyatakan meninggal dunia setelah menjalani perawatan 24 jam.

"Sudah meninggal sekitar pukul 22.30 WITA," kata dr Robert di Rumah Sakit Ibu dan Anak Catherina Booth di Makassar, Selasa (8/1).

Robert mengakui kondisi Juwita Sari Merpati memang melemah karena lahir secara prematur. Kata dia, meskipun sudah dilakukan menghangatkan bayi di inkubator tapi tak dapat tertolong.

Harmani tahun melahirkan di atas pesawat Merpati dalam penerbangan maskapai Merpati MZ 845 dari Timika ke Makassar, Minggu (6/1).

Asisten Manager SIM Tapor Humas PT Angkasa Pura I, Andrias Yustinian mengatakan kondisi ibu dan bayi yang lahir di pesawat itu sehat dan selanjutnya dijemput ambulans KKP untuk dibawa ke rumah sakit.

Informasi yang dihimpun saat itu, Harmani yang usia kandungannya masih tujuh bulan itu hendak berkunjung ke Kabupaten Maros. Namun di atas pesawat Harmani mengeluh sakit perut dan mulas seperti ingin melahirkan.

Kru pesawat Merpati pun langsung dengan sigap membantu persalinan bayi tersebut dengan selamat. Penerbangan tersebut dipimpin oleh Captain Muh Yasin dan Copilot Hutapea dan dibantu empat pramugari Sherly Juwita, Rahmasari, Musyarafatul dan Anisah Abdullah.

"Setelah mendarat sekitar pukul 19.50 Wita di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Harmani dan bayinya langsung dibawa oleh tim medis ke rumah sakit," jelasnya. Proses kelahiran tersebut berlangsung selama 15 menit. (awa/jpnn)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Tenaga Honorer Mengadu ke Dewan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler