Bayi PDP Corona Meninggal Bertambah

Rabu, 27 Mei 2020 – 10:50 WIB
Ilustrasi tangkapan layar virus Corona. Foto: ANTARA/Darwin Fatir

jpnn.com, BOGOR - Bayi dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) Corona (Covid-19) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang meninggal terus bertambah. Total sudah ada lima bayi meninggal.

Kasus terbaru menimpa bayi yang baru berumur satu hari di Kecamatan Cileungsi.

BACA JUGA: Bayi di Pasuruan Meninggal Dunia karena Corona

Bayi laki-laki itu meninggal karena asfiksia atau gangguan dalam pengangkutan oksigen ke jaringan tubuh. Belum terkonfirmasi bayi itu apakah positif Covid-19 atau tidak.

“Bayi itu baru lahir dengan asfiksia berat dan ibunya juga telah menjalani rapid test dengan hasil reaktif,” ungkap Juru Bicara Gugus Tugas Covid- 19 Kabupaten Bogor, Syarifah Sopiah, Selasa (26/5).

BACA JUGA: Innalillahi, Bayi PDP Covid-19 di Sulteng Meninggal

Ia menambahkan, hasil itu akan kembali ditelusuri timnya. Orang tuanya akan menjalani swab test untuk memastikan apakah mereka terjangkit Covid-19 atau tidak.

Kematian bayi itu, menggenapkan empat kasus bayi lainnya yang juga meninggal dengan status PDP. Salah satunya bayi berusia dua hari dari Kecamatan Ciampea.

Bayi berjenis kelamin perempuan itu tercatat meninggal bersama enam PDP lainnya di hari yang sama. Selain itu, ada pula bayi berusia satu bulan yang berasal dari Kecamatan Cigudeg.

“Biasanya bayi tertular Covid-19 dari orang tuanya. Apalagi kalau orang tuanya sering bepergian atau bekerja ke luar daerah. Itu sudah transmisi lokal dalam keluarga,” tambahnya.

Sebelumnya, dua bayi lain juga meninggal dengan status PDP. Mereka berasal dari Cibungbulang dan Leuwisadeng.

Kabupaten Bogor mencatatkan kasus PDP yang meninggal cukup banyak yakni 91 kasus.

Jumlah itu jauh lebih banyak dibanding orang-orang terkonfirmasi positif Covid-19 yang meninggal. Sejauh ini, tercatat hanya 12 kasus yang berakhir dengan kematian dari total 180 kasus positif. (mam/c/radarbogor)

 


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler