jpnn.com - MELONGUANE- Beberapa hari terakhir ini, Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium sulit dijumpai di Kabupaten Kepulauan Talaud. Kalaupun ada, harganya capai sekira Rp15 ribu per liter, bahkan bisa lebih.
Keadaan ini meresahkan masyarakat yang sebagian besar mengandalkan BBM dalam beraktifitas. Menurut penuturan warga, hal ini sangat aneh. Sebab, belum ada kapal yang menyuplai BBM untuk daerah ini kendati cuaca sangat baik.
BACA JUGA: Tiga Pendaki asal Jogja Hilang di Gunung Slamet
“Biasanya, terjadi kelangkaan BBM karena cuaca buruk. Sehingga kapal pengangkut BBM tidak bisa berlayar. Tapi kan saat ini cuaca sangat baik, tapi anehnya BBM menjadi langka. Jangan-jangan ada apa-apanya,” ujar Irwan warga Melonguane.
Aprilius, warga Mangaran yang kesehariannya bekerja sebagai nelayan mengungkapkan, mahalnya harga BBM sangat berpengaruh dengan harga ikan. Sebab, harga ikan harus disesuaikan dengan biaya operasional.
BACA JUGA: Cara Rampok Gondol Rp 106 Juta di ATM BCA
Da berharap, pemerintah harus memperhatikan hal ini dan melakukan kontrol agar penjual BBM eceran tidak seenaknya menetapkan harga.
“Pemerintah harus turun tangan. Sebab, saat ini harga bensin eceran antara 15 sampai 20 ribu per liter. Dan itu bisa dikata tidak wajar lagi,” tegasnya.ÃÂ
BACA JUGA: Main di Sungai, Difoto Kawannya, Tenggelam
Saat dikonfirmasi, Kadis Kehutanan, Pertambangan dan Energi (Hutanben) CHF Lalompo mengatakan, keluhan masyarakat tersebut akan ditindaklanjuti. Namun akan dikoordinasikan terlebih dahulu dengan semua pihak terkait. (ctr-23/ian/manadopost/jos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Heboh, Ditemukan Batu Akik Jenis Baru
Redaktur : Tim Redaksi