JAKARTA - Ribuan Forum Umat Islam menggelar aksi longmarch dari Bunderan HI menuju Monas. Bukan hanya menolak kenaikan BBM, mereka juga mengusung wacana 'Indonesia Tanpa Maksiat'. Selain itu mereka juga menuntut penerapan syariah Islam di Indonesia dan penolakan terhadap liberalisme.
Dalam orasinya, mereka memprotes keberadaan Jaringan Islam Liberal dan Ahmadiyah. Menurut salah seoarang koordinator aksi, Abdurrahman, massa long march menuju istana diperkirakan sudah mencapai 2.000 orang dari semula sekitar 700 orang yang berkumpul di Bundaran HI. “Target kami aksi longmarch ini bisa diikuti 10.000 orang,” katanya.
Massa FUI itu terdiri dari berbagai ormas seperti Front Pembela Islam (FPI), Laskar Pembela Islam (LPI), Misi Islam, Dewan Dakwah, Gerakan Reformasi Islam dan Laki 45, Komite Penegakan Syari'at Islam, Majelis Mujahiddin, Persatuan Pondok Pesantren Se-Indonesia dan ormas-ormas Islam lainnya. Mereka berbaris dan memenuhi badan jalan MH Thamrin untuk melakukan longmarch ke Monas.
Beberapa spanduk yang dibawa antara lain dengan tulisan 'Indonesia Tanpa Maksiat' berwarna hitam. Kemudian spanduk merah putih 'Indonesia Damai Tanpa Liberal, Indonesia Sehat Tanpa Maksiat'. Ada juga poster yang menyinggung kenaikan BBM kendati tak banyak, 'BBM Naik = Pemerintah Maksiat'.
"Kenaikan BBM sangat memukul perasaan rakyat. Itu bentuk penzaliman dalam kebijakan pemerintah. Di satu sisi, pemerintah melakukan korupsi besar-besaran, melegalkan perjudian, dan perzinahan," teriak salah seorang massa dalam orasinya.
Massa yang terdiri dari laki-laki, perempuan dan anak-anak memakai baju koko gamis serta kopiah dan sorban putih. Selain itu juga tampak rombongan mobil, motor serta kendaraan ambulan Mer-C mengawal aksi longmarch tersebut. (Esy/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pong Temui Massa Aksi di DPR
Redaktur : Tim Redaksi