jpnn.com - BANDUNG - DPP Asosiasi Pengembang Perumahan Rakyat Seluruh Indonesia (AP2ERSI) mengambil sikap dalam melanjutkan proyek baru pembangunan perumahan untuk rakyat.
Hal ini dilakukan untuk menunggu perkembangan atas rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam waktu dekat.
BACA JUGA: FORD PICK UP 38: Best of Balinese Monster Truck Hot Rod
Ketua DPP AP2ERSI Ferry Sandiana mengatakan, pihaknya dengan para pengusaha pengembang lain akan menunggu. Pasalnya, harga-harga bahan pokok material terus meningkat.
Termasuk juga harga bahan-bahan properti. Sikap ini dilakukan sebagai bentuk perencanaan untuk menentukan harga jual setiap rumah.
BACA JUGA: OJK Pastikan DBS Investasi Bodong
"Kita wait and see dulu. Karena jujur saja, kenaikan BBM tersebut akan memicu kenaikan komoditas lain termasuk bahan bangunan," jelas Ferry seperti dilansir Bandung Ekspres, Minggu (9/11).
Menurut Ferry, rencana kenaikan yang baru berdengung sudah mulai memengaruhi harga. Jika Presiden Joko Widodo menaikan BBM, harga hunian akan naik, diperkirakan 10-15 persen.
BACA JUGA: HONDA SUPRA X 125 07: Bemo Doyan Kenceng
Meski begitu, para pengembang akan mengkaji kenaikan harga hunian rumah yang disesuaikan dengan pertimbangan lain. Ferry memastikan, tidak akan menaikkan rumah sebelum BBM betul-betul naik.
"Salah satunya adalah kemungkinan perkembangan penjualan perumahan akan melambat jika kenaikan harga BBM ini ditindaklanjuti oleh pengembang perumahan dengan menaikkan harga jual rumah," ucapnya. (yan/tam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BBM Naik, BI Pastikan Inflasi Terkendali
Redaktur : Tim Redaksi