TASIK - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Priangan Timur memprediksi kenaikan BBM tahun ini cukup mempengaruhi tingkat inflasi, khususnya di Tasikmalaya dan sekitarnya. Diperkirakan inflasi secara year on year (YOY) tahun ini sebesar 0,49 persen. Sementara khusus Mei, inflasi diprediksi berada di atas angka 5 persen jika BBM benar-benar naik di bulan ini.
Perhitungan YOY itu lebih rendah dibanding year on year inflasi nasional yang mencapai 0,78 per tahun. “Kalau sekarang BBM jadi naik, mungkin YOY-nya bisa sampai di atas 5 persen. Tapi setelah itu bisa normal lagi,” ungkap Deputi Bidang Ekonomi dan Moneter BI Kantor Perwakilan Priangan Timur Sabarudin saat dihubungi Radar (Grup JPNN), Minggu (5/5).
Inflasi tersebut diperkirakan tidak akan berlangsung lama. Karena diimbangi dengan penurunan harga beberapa barang pokok sebagai dampak dari tibanya musim panen saat ini. juga stok beras yang masih banyak dan mencukupi hingga akhir tahun.
Apalagi menurut Sabar, kebutuhan pokok seperti beras dan cabai juga di-supply dari kabupaten dan kota tetangga seperti Kabupaten Ciamis. Sehingga ongkos muat untuk barang-barang tersebut tidak akan terlalu mahal.
“Kalau kondisi sekarang ini secara keseluruhan deflasi. Beras juga kita sekarang sedang musim panen. Cabe juga panen. Kalaupun harga BBM bulan ini jadi naik, dampaknya pasti ada tapi tidak terlalu signifikan untuk kita,” terangnya.
Jika BBM jadi naik di bulan ini, tambah dia, harga sembako akan terkena pengaruh ongkos angkutan yang kemungkinan besar mengalami kenaikan. Namun kondisi itu tidak akan berpengaruh terlalu lama terhadap inflasi. “Dalam waktu satu sampai tiga bulan inflasi bisa kembali landai hingga akhir tahun,” tandasnya. (pee)
Perhitungan YOY itu lebih rendah dibanding year on year inflasi nasional yang mencapai 0,78 per tahun. “Kalau sekarang BBM jadi naik, mungkin YOY-nya bisa sampai di atas 5 persen. Tapi setelah itu bisa normal lagi,” ungkap Deputi Bidang Ekonomi dan Moneter BI Kantor Perwakilan Priangan Timur Sabarudin saat dihubungi Radar (Grup JPNN), Minggu (5/5).
Inflasi tersebut diperkirakan tidak akan berlangsung lama. Karena diimbangi dengan penurunan harga beberapa barang pokok sebagai dampak dari tibanya musim panen saat ini. juga stok beras yang masih banyak dan mencukupi hingga akhir tahun.
Apalagi menurut Sabar, kebutuhan pokok seperti beras dan cabai juga di-supply dari kabupaten dan kota tetangga seperti Kabupaten Ciamis. Sehingga ongkos muat untuk barang-barang tersebut tidak akan terlalu mahal.
“Kalau kondisi sekarang ini secara keseluruhan deflasi. Beras juga kita sekarang sedang musim panen. Cabe juga panen. Kalaupun harga BBM bulan ini jadi naik, dampaknya pasti ada tapi tidak terlalu signifikan untuk kita,” terangnya.
Jika BBM jadi naik di bulan ini, tambah dia, harga sembako akan terkena pengaruh ongkos angkutan yang kemungkinan besar mengalami kenaikan. Namun kondisi itu tidak akan berpengaruh terlalu lama terhadap inflasi. “Dalam waktu satu sampai tiga bulan inflasi bisa kembali landai hingga akhir tahun,” tandasnya. (pee)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Iskan Yakin Garuda Bisa Berkembang
Redaktur : Tim Redaksi