MEDAN-Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Medan menggelar aksi menolak kebijakan pemerintah yang menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Aksi ini dilakukan di Bundaran Jalan Gatot Suboroto Medan, Rabu (14/3) sekitar Pukul 10.00 WIB.
Dalam aksi ini massa mengecam pemerintahan di bawah kepemimpinan SBY-Boediono sudah membuat rakyat semakin susah dikarenakan kenaikkan harga BBM. Dengan nada lantang dan sebagai slogan massa mengungkapkan 'BBM naik, SBY-Boediono turun, BBM naik, SBY-Boediono Turun.'
Bukan itu saja, massa aksi menolak dan mengecam pemerintahan SBY-Boediono yang tetap menaikkan harga BBM. Pemerintah dinilai tidak pro rakyat dan otomatis kenaikkan harga BBM akan memincu kenaikkan harga sembako yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Massa juga membawa jerigen sebagai lambang kenaikkan harga BBM yang tidak perduli dengan penderitaan rakyat. Selain itu juga ada boneka Pocong sebagai lambang matinya hati nurani pemerintah yang tetap bersikeras menaikkan harga BBM tanpa melihat penderitaan rakyat.
Massa dalam aksi menuntut kepada pemerintah SBY-Boediono untuk tegakkan sistem perminyakkan yang berdaulat, Bebas dari cengkraman negara kapitalis, menolak secara tegas rencana pemerintah menaikkan harga BBM, pasalnya kenaikkan harga BBM merupakan kebijakkan penzoliman cita-cita luhur bangsa yang mensejahterakan rakyatnya.
Kemudian, menolak secara tegas rencana pemerintah menaikkan BBM, dinilai hanya akan mempersulit kehidupan rakyat dan tunduk kepada negara kapitalis dan SBY-Boediono harus diturunkan secara paksa jika tetap menaikkan harga BBM.
Massa yang melakukan aksi ini mendapatkan pengawal ketat dari Satuan Sabhara Polresta Medan dan Satuan Lalulintas Polresta Medan, aksi ini juga pusat perhatian warga yang melintas.(gus)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenag Jadi Berat Jalankan Putusan MK
Redaktur : Tim Redaksi