jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan melalui Balai Besar Peningkatan Produktivitas (BBPP) mengharapkan dan mengajak perusahaan atau buyer memberikan perhatian dan dukungan terhadap pelaku usaha baru, mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Menurut Kepala BBPP Kemnaker Chairul Fadhly Harahap, langkah itu merupakan upaya mendukung program pemerintah tentang mewujudkan sumber daya manusia (SDM) unggul menuju Indonesia maju.
BACA JUGA: Menteri Ida Fauziyah Disambut Antusias Pegawai Kemnaker
Chairul mengatakan, guna mendorong kinerja UMKM memerlukan upaya pendampingan. Tujuannya adalah agar pelaku UMKM bisa merambah platform digital dan pasar ekspor.
"UMKM disebut sebagai penopang ekonomi Indonesia. Namun di tengah digitalisasi yang pesat, UMKM di tanah air belum bisa memaksimalkan peluang itu untuk meningkatkan usahanya," kata Chairul saat membuka focus group disscussion (FGD) bertema Kemitraan Buyer Dalam Rangka Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Melalui Ekonomi Kerakyatan di BBPP Kemnaker, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (12/11).
BACA JUGA: Kemnaker Bakal Perbanyak Job Fair Bagi Alumni Magang Jepang Â
Chairul mengungkapkan, hingga saat ini masih banyak UMKM sulit merambah pasar global untuk memasarkan produk mereka. Penyebabnya adalah kurangnya sosialisasi kepada pembeli (buyer).
Oleh karena itu, kata Chairul, harus ada kemitraan yang konsisten dan berlanjut antara buyer dan pemasok. Chairul mengharapkan hubungan buyer dan supplier dapat memberikan nilai lebih bagi kedua pihak.
"Fokus buyer bukan lagi memaksimalkan profitnya sendiri dan meminimalisasi profit UMKM. Kedua pihak berkolaborasi dalam meningkatkan value secara keseluruhan, " ujar Chairul.
BBPP, lanjut Chairul, memiliki peran dalam memediasi serta memfasilitasi UMKM dan perusahaan. Dengan demikian, katanya, UMKM dapat meningkat produktivitas dan omzetnya.
"FGD ini diharapkan menjadi wadah komunikasi, kordinasi dan sinkrokisasi untuk memunculkan ide, gagasan, pencarian solusi, dan penanganan setiap permasalahan manajemen dan pemasaran demi memajukan UMKM di Indonesia, " katanya.
Kabid Program dan Evaluasi BBPP Lucia Hartiningtyas Mardyasari menambahkan, tujuan pertama FGD yang diikuti 50 pelaku UKM di Kota Bekasi itu adalah meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi kerakyatan. Kedua, membentuk komunitas calon buyer.
"Ketiga, memastikan keberlanjutan konsistensi dan komitmen dalam kemitraan," kata Chairul.
FGD dihadiri oleh Kabid Pelatihan Produktivitas Disnakertrans Kota Bekasi Treawan; Kadisnakertrans Bandung Barat Iing Solihin; Kadisnakertrans kabupaten Kulonprogo Eko Wisnu Wardhana; Ketua Apindo Kota Bekasi Purnomo dan perwakilan Kadin Kota Bekasi Tedy Aliudin.(eno/jpnn)
Redaktur & Reporter : Antoni