jpnn.com, NANGA BADAU - Bea Cukai melakukan beragam cara untuk mensosialisasikan tugas pokok dan fungsi instansi ini kepada masyarakat. Harapannya, agar masyarakat memahami dan dapat bekerja sama dengan para petugas Bea Cukai melaksanakan tugas-tugas seperti melindungi masyarakat dari barang-barang impor yang dilarang, memajukan industri dan perdagangan, serta turut menjadi pengawas dalam pengamanan hak-hak negara dalam peredaran barang-barang yang dikenakan cukai.
Termasuk, cara yang ditempuh Bea Cukai Nanga Badau dengan bekandau atau berkunjung ke Rumah Betang Sungai Telian di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Tak jauh dari pos lintas batas negara (PLBN) Badau, tempat para petugas Bea Cukai menjaga perbatasan negeri ini.
BACA JUGA: Bea Cukai Sosialisasikan Aturan Terbaru Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau
Kepala Kantor Bea Cukai Nanga Badau Wijang Abdillah, menceritakan sedikit tentang rumah betang. “Rumah betang merupakan hunian yang memanjang lebih dari 100 meter menggunakan struktur kayu. Suku Dayak menempatinya secara komunal, yang terdiri atas puluhan keluarga. Bagi orang Dayak, rumah betang berfungsi sebagai penjaga nilai adat yang tinggi. Rumah ini, masih banyak ditemui di wilayah Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Selain panjang, bisa dipastikan rumah betang berbentuk panggung,” tuturnya.
Masih menurut Wijang, rumah betang mampu menampung 150 orang atau 5-30 kepala keluarga atau lebih. “Bisa dibayangkan, hidup dalam satu atap membuat mereka terus dapat berkomunikasi dan menjaga tali kekerabatan. Bahkan saling melindungi serta saling membantu dalam hal apapun seperti ekonomi, pekerjaan, dan lain sebagainya. Hal ini pula lah yang menggerakkan kami mengunjungi rumah betang di Sungai Telian,” ujarnya.
BACA JUGA: Strategi Bea Cukai dalam Memaksimalkan Potensi Ekspor
Bea Cukai Nanga Badau, pada Minggu (2/2) lalu, hadir membawa keceriaan di rumah betang di Sungai Telian. Para petugas Bea Cukai menjalin komunikasi dengan warga di sana dan menyampaikan bahwa Bea Cukai memiliki misi memfasilitasi perdagangan dan industri, menjaga perbatasan dan melindungi masyarakat Indonesia dari penyelundupan dan perdagangan ilegal dan mengoptimalkan penerimaan negara di sektor kepabeanan dan cukai.
Dalam kegiatan bekandau ini, berbagai keseruan juga diadakan di rumah betang tersebut. Puluhan anak mengikuti acara dengan dengan antusias, meliputi permainan menyusun puzzle, traffic jam, dll. Para petugas Bea Cukai Nanga Badau juga memberikan souvenir dan hadiah untuk anak-anak tersebut. (ikl/jpnn)
BACA JUGA: Bea Cukai Riau dan Bareskrim Polri Ungkap Proses Penangkapan Sebelas Penyelundup Sabu-sabu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi