Bea Cukai dan Kastam Malaysia Resmi Mengakhiri Patkor Kastima 2023, Ini Hasilnya

Kamis, 09 November 2023 – 14:31 WIB
Acara penutupan Patkor Kastima ke-27 yang berlangsung di atas Kapal Patroli BC 60001 pada Rabu (8/11). Foto: Dokumentasi Humas Bea Cukai

jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai dan Jawatan Kastam Diraja Malaysia (Kastam Malaysia) resmi mengakhiri pelaksanaan Patroli Terkoordinasi Kastam Indonesia dan Malaysia (Patkor Kastima) ke-27.

Dalam acara penutupan yang terlaksana pada Rabu (8/11) di atas Kapal Patroli BC 60001, terungkap tujuh penegahan yang terlaksana sepanjang Patkor Kastima di tahun ini.

BACA JUGA: Bea Cukai dan Polda Sumut Sita Ratusan Bal Pakaian Bekas di Langkat, Begini Kronologinya

Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Bea Cukai Nirwala Dwi Heryanto menyampaikan Patkor Kastima kali ini adalah operasi yang diselaraskan dengan operasi laut terpadu Bea Cukai Jaring Sriwijaya semester II.

"Pada periode ini, patroli laut Bea Cukai telah menghasilkan tujuh kali penegahan atau pencegahan keberangkatan sarana pengangkut. Komoditas yang kami amankan, di antaranya rokok, bahan bakar minyak, narkotika, senjata api, dan ballpressed," ungkap Nirwala dalam keterangannya, Kamis (9/11).

BACA JUGA: Bea Cukai Kudus Gagalkan Pengiriman Ratusan Ribu Batang Rokok Ilegal

Dia menekankan dalam kasus penegahan ballpressed atau impor pakaian bekas ilegal, Bea Cukai dalam hal ini Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Sumatera Utara telah melaksanakan penangkapan pada Minggu (5/11) lalu.

"Informasi atas adanya dugaan importasi ilegal ballpressed tersebut berasal dari Kastam Diraja Malaysia," bebernya.

Pangkalan Kastam Marin Portklang selanjutnya membantu memantau dan menginformasikan penyelundupan ballpressed tersebut kepada Pusat Komando Operasi Patkorkastima Bea Cukai di Jakarta.

"Hingga akhirnya Bea Cukai dapat menangkap sebuah kapal dan tiga truk berisi ballpressed," terangnya.

Nirwala pun berharap kerja sama dan pertukaran informasi serupa dapat terus berlangsung, meski tidak sedang dalam masa operasi Patkor Kastima.

Terlebih, administrasi pabean Indonesia dan Malaysia harus mampu mengamankan wilayah Selat Malaka yang merupakan salah satu perairan penting yang menjadi jalur perdagangan Indonesia dan Malaysia, dari aktivitas ilegal, seperti penyelundupan yang dinamikanya berubah sangat cepat.

"Tidak bisa dipungkiri bahwa keamanan dan keselamatan laut Selat Malaka yang sangat rawan adalah menjadi tanggung jawab bersama Indonesia dan Malaysia," ujarnya.

Menurut Nirwala, tugas tersebut tentunya akan sangat berat kalau dilakukan sendiri-sendiri.

"Melalui patroli terkoordinasi Patkor Kastima lah, tugas tersebut terasa menjadi lebih ringan untuk kita bersama," pungkasnya. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler