jpnn.com, BLITAR - Bea Cukai Blitar berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Blitar mengadakan acara sosialisasi ketentuan cukai kepada pengguna jasa di wilayah pengawasan Bea Cukai Blitar, Kamis (12/3) lalu.
Dalam acara tersebut, Kepala Kantor Bea Cukai Blitar Akhiyat Mujayin menjelaskan target apa saja yang telah dicapai pihaknya selama 2019.
BACA JUGA: Bea Cukai Kawal Penyerahan Bantuan Alat Kesehatan dari Tiongkok
"Kami telah melampau target 2019. Di bidang penerimaan, Bea Cukai Blitar mengumpulkan penerimaan negara di bidang cukai sebesar Rp257.299.403.919,00 melampaui 111,49 persen target yang diberikan. Dalam bidang pengawasan tercatat 2.066.051 batang rokok ilegal, 21 botol HPTL (hasil pengolahan tembakau lainnya) dan 196,44 liter MMEA (minuman mengandung etil alkohol) kami amankan dengan total potensi kerugian negara sebesar Rp1.534.795.620,” kata Akhiyat
Ia pun menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Kota Blitar, yang diwakili oleh Plt. Walikota Blitar, Drs. H. Santoso, M.Pd, atas pemanfaatan dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) yang baik.
BACA JUGA: Bea Cukai Dukung Ekspor Perdana Ikan Layang Milik PT Perinus Ambon
“DBHCHT adalah dana yang dialokasikan dalam APBN kepada daerah berdasarkan angka persentase tertentu dari pendapatan negara untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi kepada daerah penghasil cukai/tembakau. Salah satu bentuk pemanfaatannya adalah acara ini, yakni sosialisasi ketentuan cukai,” ujar Akhiyat.
Didampingi Plt. Walikota Blitar, ia juga memberikan penghargaan kepada pengguna jasa dengan kategori pembayar cukai terbesar, pembayar cukai sigaret kretek tangan terbesar, pembayar cukai sigaret kretek mesin terbesar dan pengguna jasa paling patuh tahun 2019 di wilayah pengawasan Bea Cukai Blitar.
BACA JUGA: Pegiat IKM Kota Kudus Berhasil Menggunakan Fasilitas Bea Cukai
“Saya patut memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para perusahaan rokok khususnya di wilayah blitar karena atas kepatuhannya kepada negara, khususnya terhadap undang-undang cukai. Melalui DBHCHT dan pajak rokok, penerimaan dari bidang cukai dapat dialokasikan sebagian besar untuk jaminan kesehatan nasional juga untuk pembangunan daerah,” ucapnya.(ikl/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi