Bea Cukai Dorong Pelaku UMKM Ekspor Produk ke Pasar Internasional

Kamis, 10 Februari 2022 – 19:55 WIB
Bea Cukai bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengunjungi Desa Devisa Tenun Gresik. Foto: Humas Bea Cukai

jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai rutin menjalin kerja sama dengan instansi pemerintah lain untuk menggali potensi pelaku UMKM.

Hal tersebut dilakukan untuk mendorong potensi pelaku usaha dalam negeri untuk mengekspor produknya ke pasar internasional.

BACA JUGA: Lewat CVC, Bea Cukai Pantau Pemanfaatan Fasilitas Kepabeanan di Tiga Daerah Ini

Kepala Subdirektorat Hubungan Masyarakat dan Penyuluhan Bea Cukai Hatta Wardhana menuturkan, dibutuhkan upaya kolektif dalam menciptakan ekosistem yang mendorong usaha dalam negeri berkembang.

''Karena itu, Bea Cukai aktif menjalin sinergi dengan instansi lain untuk mendorong ekspor secara masif di berbagai daerah,'' ujarnya.

BACA JUGA: Bea Cukai Dorong Pengekspor untuk Penuhi Tuntutan Pasar Global

Koordinasi dan kolaborasi dalam rangka mendorong ekspor kali ini dilaksanakan Bea Cukai Tanjungpandan, Langsa, Bea Cukai Wilayah Banten, dan Gresik.

Bea Cukai Tanjungpandan melaksanakan program Tanjung Tinggi (Datang Berkunjung Tingkatkan Sinergi) ke Dinas Koperasi UKM, Perdagangan, dan Tenaga Kerja Kabupaten Belitung.

BACA JUGA: Selamat, 3 Kantor Bea Cukai Ini Terima Penghargaan

Dalam kunjungan tersebut, Bea Cukai melihat berbagai komoditas UMKM yang menjadi andalan di Belitung.

Yaitu, lada, gula aren, gula semut, dan madu. “Ke depan, Bea Cukai Tanjungpandan berkoordinasi untuk menciptakan akses pasar luar negeri dan menekan biaya logistik sehingga produk dari Belitung dapat merambah ke pasar internasional,” tambah Hatta.

Upaya untuk menggali potensi ekonomi di berbagai daerah juga dilakukan Bea Cukai Langsa.

Dalam kunjungannya ke kantor Pemerintah Kota Langsa, Bea Cukai membahas peningkatan ekonomi dan kolaborasi antara pemerintah daerah dan satuan kerja Kementerian Keuangan di Langsa.

“Dengan menggali potensi di berbagai daerah, tentu akan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah serta penerimaan negara,” ujar Hatta.

Sementara itu, perwakilan Kementerian Keuangan di wilayah Banten mengadakan pertemuan dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Saat ini, pemerintah menjalankan program peremajaan sawit rakyat dengan memberikan bantuan Rp 30 juta per hektare kepada pemilik kebun.

Saat ini, BPDPKS mulai melakukan sosialisasi dan internalisasi sawit kepada masyarakat dan diharapkan pada 2022 semakin masif dilakukan.

Pada kesempatan yang sama, BPDPKS menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Keuangan, khususnya Bea Cukai, dalam hal memberikan bantuan berupa fasilitas ekspor produk kelapa sawit.

Di wilayah Jawa Timur, Bea Cukai Gresik bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengunjungi Desa Devisa Tenun Gresik.

“Mudah-mudahan, ini bisa menjadi inspirasi kalau memang produknya tenun . Kami berharap Desa Wedani bisa menjadi referensi bagi desa yang lain agar menjadi Desa Devisa,'' ujarnya.

Hatta menambahkan, peran Bea Cukai tidak luput dari terbentuknya Desa Devisa.

“Berkat dukungan dan asistensi dari Bea Cukai bersama Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia sehingga menghasilkan Desa Devisa Tenun Gresik. Diharapkan, makin banyak UMKM di Indonesia yang menargetkan ekspor produknya,” tandas Hatta. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler