jpnn.com, MANADO - Bea Cukai Manado bersama instansi pemerintahan terkait dalam bidang ekspor, dan eksportir perikanan di Sulawesi Utara (Sulut) menggelar Focus Group Discussion untuk mendorong terlaksananya program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di masa pandemi Covid-19.
FGD ini membahas gagasan ekspor langsung dari Manado, serta kondisi yang telah mendukung di Bandara Sam Ratulangi.
BACA JUGA: Langkah Bea Cukai Manado Tingkatkan Daya Saing Ekspor Indonesia Timur
Dalam diskusi terungkap bahwa banyak potensi kekayaan alam di Sulawesi Utara yang dapat mendukung ekspor langsung dari Manado.
“Adanya potensi hasil laut dan sumber daya alam lainnya di Sulawesi Utara merupakan salah satu faktor pendukung ekspor langsung dari Manado,” kata Kepala Kantor Bea Cukai Manado M. Anshar.
BACA JUGA: Kelas Ekspor, Strategi Bea Cukai Manado Memajukan Perekonomian Indonesia Timur
Anshar lantas mengunjungi PT Cargill Amurang, Sabtu (7/11) menindaklanjuti hasil FGD tersebut. Bea Cukai Manado sekaligus memberikan asistensi kepada PT Cargill yang akan mengekspor bungkil kelapa berjumlah 6000 metrik ton (MT) serta nilai devisa ekspor USD 1,1 juta ke India.
"Ini merupakan potensi ekspor yang perlu diasistensi agar tidak terjadi kendala. Sekaligus ini juga sebagai bentuk pelayanan kami di tengah pandemi Covid-19 untuk mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional," ujar Anshar.
BACA JUGA: Gelar FGD, Bea Cukai Manado Matangkan Persiapan Ekspor Langsung Produk Andalan Sulut
Ekspor ini diharapkan dapat menggerakkan pelaku usaha dalam mengembangkan usahanya agar mampu bersaing secara internasional, sehingga program PEN dapat berjalan maksimal. (ikl/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi