jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah memberdayakan pelaku usaha dalam negeri agar bisa menembus pasar global. Kementerian Keuangan, khususnya Bea Cukai, turut mendorong melalui berbagai program pembinaan dan asistensi.
Kali ini, kegiatan asistensi dilakukan Bea Cukai di beberapa wilayah di Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur.
BACA JUGA: Kasus Pertama Cacar Monyet di Jakarta, Anak Buah Anies Bergerak Cepat
Kasubdit Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Hatta Wardhana mengatakan asistensi ekspor terus dilakukan pemerintah, khususnya Bea Cukai, melalui berbagai program pembinaan.
Upaya ini diharapkan agar produk-produk Indonesia dapat bersaing di pasar global sehingga meningkatkan perekonomian nasional.
BACA JUGA: Harga Tiket Pesawat Turun, Bamsoet Mengapresiasi Pemerintah
Bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura, Kanwil Bea Cukai Jateng DIY menggelar kegiatan bertajuk Road to Business Matching UMKM Menjelajah Pasar Singapura (11/8).
Kegiatan ini dilaksanakan guna memperkenalkan pasar Singapura dan ketentuan impor di negara tersebut sebelum dipertemukan dengan calon pembeli.
BACA JUGA: Komitmen Bea Cukai terhadap Pengembangan Potensi UMKM Tak Perlu Diragukan, Ini Buktinya
“Para pelaku UMKM mengirimkan portofolio produknya untuk kami unggah pada laman www.indonesiastore.sg. Melalui digital showcase tersebut, calon pembeli melihat produk, uraian lengkap, dan kontak yang dihubungi ketika calon pembeli di Singapura berminat,” ujar Rumaksono, Atase Perdagangan KBRI Singapura.
Atase Keuangan KBRI Singapura Deni Surjantoro menyampaikan empat komoditas yang dikenakan bea masuk di Singapura.
“Yaitu, minuman mengandung etil alkohol, hasil tembakau, kendaraan bermotor, produk minyak bumi dan campuran biodiesel. Selain komoditas tersebut, tidak dikenai bea masuk, tetapi tetap dikenakan good and services tax (GST) 7 persen,” jelasnya.
Di Semarang, mengatasi masalah yang mungkin terjadi di lapangan, Bea Cukai Tanjung Emas menggelar audiensi proses bisnis logistik ekspor kepada PT Damco (25/7).
Melalui kegiatan ini, Bea Cukai Tanjung Emas terus berupaya memberikan pelayanan maksimal demi kelancaran arus logistik barang sehingga dapat mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Di Yogyakarta, Bea Cukai berhasil mengantar PT Out of Asia (OOA) mengekspor 4.268 buah toilet brush dan lotion dispenser ke Belgia, Senin (15/8). Nilai ekspornya berkisar USD 30.104,1 atau sekitar Rp 450 juta.
Hatta menjelaskan PT OOA merupakan salah satu pengusaha penerima fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor untuk industri kecil dan menengah (KITE IKM).
“Melalui fasilitas KITE IKM dari Bea Cukai, PT OOA dapat menghemat ratusan juta rupiah dalam penyediaan bahan baku produknya. Dampak dari lancarnya proses produksi, PT OOA saat ini mempekerjakan sekitar 198 pegawai dan para perajin dari berbagai daerah,’’ ucapnya.
Bea Cukai Kediri kembali mengunjungi pelaku UMKM di Kabupaten Nganjuk, yaitu UMKM batik tulis dan ecoprint Swarnabhumi (Griya Batik Sri Rahayu) CV Adikarya di Bulu Putren, Sukomoro, Kabupaten Nganjuk (11/8).
Bea Cukai Kediri memberikan beberapa masukan terkait fasilitas yang dapat dimanfaatkan Griya Batik Sri Rahayu, terutama regulasi kegiatan yang sifatnya ekspor dan impor.
Selain itu, diberikan asistensi terkait upaya meningkatkan pemasaran kepada calon pembeli lokal maupun mancanegara. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi