Bea Cukai Memperkenalkan Perannya Lewat Sosialisasi

Senin, 12 Juli 2021 – 17:45 WIB
Bea Cukai dalam mengoptimalkan tugas dan fungsinya memperkenalkan peran mereka kepada masyarakat melalui sosialisasi.

jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai dalam mengoptimalkan tugas dan fungsinya memperkenalkan peran mereka kepada masyarakat melalui sosialisasi. 

Kali ini, Bea Cukai Bitung menyosialisasikan akselerasi dan implementasi National Logistic Ecosystem (NLE) di Pelabuhan Hub Internasional Bitung, Sulawesi Utara.

BACA JUGA: PPKM Darurat, Bea Cukai Jawa Tengah DIY Berikan Izin Kawasan Berikat Secara Online 

Bea Cukai Bitung menggandeng Tim NLE, Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai, serta Lembaga National Single Window (LNSW), menggelar kegiatan itu secara daring. 

Kegiatan diikuti perwakilan dari instansi yang bertugas di Pelabuhan Bitung, serta pengusaha jasa pengangkutan.

BACA JUGA: Bea Cukai Paparkan Capaian NLE Hingga Semester I-2021

“Melalui kegiatan ini, kami berharap seluruh stakeholder mengetahui serta memahami rencana implementasi NLE di masa yang akan datang. Hal ini sejalan dengan adanya Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional,” ujar Kepala Kantor Bea Cukai Bitung Agung Riandar.

Agung menjelaskan NLE merupakan cara menata kembali sistem logistik nasional dan biaya menjadi lebih efisien,  serta meningkatkan daya saing pengusaha yang akan mendukung potensi Sulawesi Utara. 

BACA JUGA: Ahli Mengingatkan Pentingnya Mengenali Gejala Kanker Serviks sebelum Terlambat

Sementara itu, Bea Cukai Cilacap mengedukasi masyarakat dalam upaya mengantisipasi  modus penipuan belanja online yang marak terjadi di tengah pandemi Covid-19 mengatasnamakan Bea Cukai. 

Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan Bea Cukai Cilacap Indra Gunawan menjadi narasumber pada talkshow di stasiun Radio Bercahaya FM Cilacap, Rabu (7/7). 

“Penipuan jual beli online merupakan salah satu dari enam modus penipuan yang marak ditemui. Modus lainnya antara lain pengiriman hadiah dari teman maya di luar negeri, lelang, modus teman yang ditahan karena membawa uang, kiriman diplomatik, dan jasa penyelesaian kasus tangkapan Bea Cukai,” kata Indra. 

Dia menambahkan bahwa penipuan belanja online ini bermula dari penipu menawarkan barang dagangannya di media sosial dengan harga murah. Kemudian, pembeli membayar dan menunggu barangnya dikirim. 

Penipu akan beralasan bahwa barang tersebut ditahan oleh petugas Bea Cukai karena bermasalah.

Akhirnya, kata dia, si penipu akan mencoba meminta tebusan pada korban, dengan biaya yang dikirim ke rekening pribadi penipu. 

“Untuk menghindari hal ini terjadi, saya mau mengingatkan bahwa Bea Cukai tidak berwenang atas transaksi barang dalam negeri, serta pembayaran pajak ataupun penerimaan negara lainnya selalu menggunakan akun instansi, dan bukan rekening pribadi,” pungkas Indra dalam talkshow itu. (*/jpnn) 


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler