jpnn.com, SURABAYA - Program beasiswa bagi pelajar SMA/SMK diperuntukkan bagi keluarga Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti menyebut anggaran untuk program tersebut sebesar Rp 47,7 miliar. Hal itu telah disepakati dalam KUA PPAS APBD 2022.
"Pelaksanannya tahun depan. Selanjutnya akan dibahas dalam proses pembahasan APBD di tingkat komisi," kata Reni, Sabtu (9/10).
Anggaran senilai miliaran rupiah itu akan diparipurnakan pada 10 November atau saat peringatan Hari Pahlawan.
"Setelah disepakati pada paripurna, kami mendorong pemkot untuk memastikan kembali (jumlah penerima beasiswa,red)," ujar dia.
Saat ini, kata Reni, jumlah pelajar SMA/SMK dari keluarga MBR yang akan menerima beasiswa diperkirakan mencapai belasan ribu siswa.
"Besarannya sekitar 13 ribu sekian, hampir ke 14 ribu siswa," beber dia politisi PKS tersebut.
Jumlah tersebut juga dimungkinkan bisa bertambah, karena di lapangan masih dalam tahap pendataan.
"Kalau nanti data-data di lapangan ada yang masih memenuhi kriteria ya sangat dimungkingkan jumlah itu bertambah," imbuh dia.
Oleh karena itu, pihaknya mendorong jajaran di tingkat kelurahan untuk melakukan pengecekan data siswa SMA/SMK melalui RT/RW masing-masing.
Ketika nantinya ada temuan pelajar MBR yang belum terdaftar, maka pihak kelurahan langsung mengakomodasi disampaikan ke Pemkot Surabaya.
"Kami juga mendorong pemkot untuk memastikan kembali agar (data penerima beasiswa,red) tidak kesingsal (terselip,red)," jelasnya.
Beasiswa itu diharapkan bisa menjadi senjata mencegah anak-anak putus sekolah, karena faktor biaya.
"Jadi, karena SMA/SMK ini kewenangan pengelolaannya ada di provinsi, maka bantuan pendidikan ini melakukan pendeketan personal kepada warga Surabaya," tandas Reni. (mcr12/jpnn)
BACA JUGA: Belum Semua SMA/SMK di Jatim Gelar PTM, Ini Alasannya
Redaktur : Natalia
Reporter : Arry Saputra