Dari anggaran tersebut, lanjut dia, akan diperuntukan bagi anak-anak atau peserta didik yang tidak mampu di seluruh Indonesia baik di jenjang pendidikan dasar maupun menengah. "Jumlah sasaran beasiswa siswa miskin tahun 2012 tersebut sebanyak 3.502.945 siswa SD, 1,7 siswa SMP dan 1,1 siswa SMA/SMK," sebut Nuh di dalam pembukaan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan di Pusbangtendik Kemdikbud, Sawangan, Depok, Senin (27/2).
Untuk diketahui, masing-masing peserta didik SD mendapatkan Rp 450 ribu per anak per tahun, siswa SMP sebesar Rp 700 ribu per anak per tahun, dan siswa SMA sebesar Rp 1 juta per anak per tahun.
Dengan adanya bantuan beasiswa miskin ini, lanjut Nuh, dapat digunakan untuk memberikan akses yang seluas-luasnya bagi peserta didik yang kurang dalam hal finansial. Sehingga, mereka tetap bisa mengenyam dan melanjutkan pendidikan di sekolah hingga selesai.
Sementara itu, mantan Rektor ITS ini turut menampik jika adanya anggapan bahwa Kemdikbud hanya memfokuskan pada pendidikan tinggi (dikti) saja, mengingat Dikti sebagai penerima anggaran terbesar di lingkungan Kemdikbud. "Banyak yang menafsirkan, anggaran Kemdikbud sebagian besar ke Dikti yang sebesar Rp 30 triliun. Itu tidak seperti itu penafsirannya. Anggaran Dikti besar karena berasal dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) PTN, dan gaji dosen ada di dalamnya," ujarnya. (cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Belum Ada Acuan Kelulusan UKA
Redaktur : Tim Redaksi