Beckham Galau Berat, Rindu Laga Ketat

Minggu, 27 Oktober 2013 – 10:07 WIB

KETIKA masih aktif di lapangan hijau, David Beckham memang pernah menjadi bintang iklan.  Setelah gantung sepatu alias pensiun akhir musim lalu, Beckham pun bisa total menekuni karirnya sebagai model atau bintang iklan.
    
Meski demikian, pria 38 tahun itu kerap dilanda kerinduan pada hangar bingar persaingan di lapangan hijau.  Beckham mengaku galau berat setelah pensiun.  Pasalnya, dia masih merindukan atmosfer laga-laga ketat yang dulu kerap dia jalani di lapangan.
    
Beckham memang menjalani karir berkilau bersama Manchester United, Real Madrid, LA Galaxy, AC Milan, dan terakhir Paris Saint-Germain. Mantan kapten tim nasional Inggris itu sudah melalui ratusan pertandingan mendebarkan yang memacu adrenalin.
    
"Saya merasakan sebersit penyesalan ketika menyaksikan acara olahraga. Ada rasa tidak enak ketika menyadari bahwa saya tidak bisa merasakan big match lagi," kata Beckham dalam interview dengan The Times.           
    
Cinta Beckham pada sepakbola adalah segalanya. Tidak ada kepalsuan ketika air matanya mengalir deras usai menjalani laga terakhirnya sebagai pesepakbola Mei lalu sebagai pemain PSG.        
    
Beckham beralasan bahwa keputusannya meninggalkan sepakbola adalah murni soal keluarga. Itulah yang membuatnya menyingkirkan semua keinginan diri, termasuk urusan bola.  
    
"Saya kira perasaan menyesal itu tak terelakkan ketika Anda pensiun dari olahraga. Anda akan kangen dengan hingar-bingarnya. Tidak akan ada yang bisa menggantikan," imbuh pemilik 115 caps untuk timnas Inggris itu.  
    
"Namun saya tidak menyesal soal keputusan pensiun itu. Meski, tubuh saya kehilangan kehebatannya. Meski saya membutuhkan waktu lama untuk sembuh dari cedera. Namun saat ini saya tidak membutuhkan itu lagi," paparnya.
    
Dalam interview tersebut, Beckham juga mengenang hari-harinya sebagai anak kecil yang melatih tendangan bebas bersama sang ayah. Beckham juga bercerita betapa dia sangat cinta memasak dan menghabiskan waktu dengan keluarga setelah tragedi kartu merah di Piala Dunia 1998.
    
Saat itu, Beckham menjadi musuh nomor satu dan menerima ancaman pembunuhan karena dituding sebagai biang keladi tersingkirnya Inggris. (nur/bas)

BACA JUGA: Bertahan di Mitra Kukar

BACA ARTIKEL LAINNYA... Persija Terancam tanpa Bintang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler