jpnn.com, TOKYO - Tim nasional sepak bola putri Amerika Serikat memiliki ambisi tinggi di Olimpiade Tokyo 2020. Megan Rapinoe dan kolega bertekad mengawinkan gelar Piala Dunia Wanita 2019 dengan emas Olimpiade.
Pada edisi Olimpiade sebelumnya di Rio 2016, AS hanya sanggup mencapai babak delapan besar usai dikalahkan Swedia melalu drama adu penalti.
BACA JUGA: Pedri Tak Menyangka Kariernya Begitu Cepat, dari Barcelona Hingga ke Olimpiade Tokyo 2020
Namun, langkah tim sepak bola putri AS untuk meraih emas tidaklah mudah. Di fase grup mereka tergabung dengan Swedia, Australia, dan Selandia Baru.
Pada laga perdana, AS akan langsung menghadapi Swedia, tim yang mengalahkan mereka di delapan besar Olimpiade Rio 2016.
BACA JUGA: Tanpa Neymar, Bisakah Brasil Raih Emas di Olimpiade Tokyo 2020?
Salah satu pemain senior timnas AS, Megan Rapinoe, mengaku sudah melupakan kegagalan lima tahun lalu itu.
"Mengapa anda (wartawan) harus mengungkit soal hal menyedihkan itu (kekalahan dari Swedia)," canda Rapinoe ketika ditanya oleh wartawan jelang laga Olimpiade Tokyo 2020.
Rapinoe menyebut kekalahan melawan Swedia di Rio, Brasil, merupakan pengalaman yang sangat buruk, dan ia bertekad hal itu tidak akan terjadi lagi di Tokyo nanti.
"Itu mengerikan. Kami merasa gagal total (di Olimpiade Rio 2016),"
"Kami tidak menyelesaikan tugas, dan tidak bermain dengan baik," tambah Rapinoe yang dua kali memenangi Piala Dunia Wanita (2015, dan 2019).
Pemain berusia 36 tahun itu menambahkan kegagalan timnya di Olimpiade Rio bakal menjadi pelajaran berhaga yang membuat timnya kian matang.
"Saya pikir semua pemain AS tak akan membiarkan hal itu terjadi lagi. Kegagalan itu memberi kami banyak motivasi untuk bergerak lebih maju," pungkas pemilik 179 caps bersama timnas sepak bola wanita Amerika Serikat itu.(olympic/mcr15/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib