jpnn.com, JAKARTA - Pabrik Klaten (AQUA Klaten) mengadakan rangkaian buka bersama para penerima manfaat.
Kegiatan itu dilakukan simultan selama tiga hari berturut-turut.
BACA JUGA: Cerita Para Karyawan AQUA, Ada yang sudah Bekerja 30 Tahun, Ternyata Asyik Banget
Selain membagikan paket sembako kepada masyarakat sekitar, buka bersama melibatkan Muspika, perangkat dari 18 desa, jurnalis, dan mitra-mitra pemberdayaan masyarakat.
Acara yang dihadiri enam NGO pendamping program juga penerima manfaat itu menjadi ajang berbagi pengalaman atas kolaborasi yang sudah terbangun demi mendukung kemajuan Klaten.
BACA JUGA: Aquaproof Berbagi di Bulan Ramadan kepada Panti Asuhan
Petani konservasi dari Gumuk, Mriyan, Joko Susanto menceritakan upaya konservasi Anggrek Merapi yang sudah dikembangkan.
Selain konservasi, mereka juga diberi pengetahuan mengoptimalkan instalasi panen air hujan.
BACA JUGA: Danone-AQUA Dorong Pengelolaan Sampah Berbasis Rumah Ibadah
"Kami bertahan di musim kemarau dengan mengandalkan tandon panen air hujan," kata Joko dalam keterangan tertulisnya, dikutip Minggu (16/4).
Dia menjelaskan pembuatan sumur di daerah hulu tidak dimungkinkan karena tingkat kedalamannya. Namun, mereka akhirnya bisa brlaja
“Kami juga belajar, walau air yang ada sedikit, tetapi kalau mencukupi, itu akan menjadi berkah bagi kami," tambah Joko.
Di wilayah sub DAS Pusur bagian hulu, tepatnya di tenggara Gunung Merapi, AQUA Klaten menggandeng masyarakat menjaga daerah resapan dengan menanam pohon lebih dari 141 ribu pohon yang tumbuh dan termonitor secara online dengan geotagging.
Menyusul 2.650 rorak, 70 sumur resapan dan 1 embung Tirta Mulya seluas 10 ribu m2 di Desa Kemalang.
Bersama masyarakat juga mengembangkan Sistem Panen Air Hujan sebanyak 141 unit untuk memastikan masyarakat di hulu yang menjaga ketersediaan air juga mendapatkan akses air bersih yang memadai.
Yayat Sudrajat, orang tua dari Nindi Herawati Dewi yang disabilitas, dari ICKK (Inclusive Center Kecamatan Karanganom) menyampaikan terima kasih kepada AQUA Klaten, juga sukarelawan yang mendorong berdiri dan beroperasinya ICKK.
“Saya sebagai orang tua sangat bersyukur, anak kami yang dahulu sehari-hari hanya menonton TV dan tidak bersosialisasi, kini bisa berprestasi setelah bergabung di ICKK," kata Yayat.
Selain alat terapi yang memadai, tambahnya, jadwal pertemuannya bisa melatih disabilitas untuk bersosialisasi, sekaligus membangun kepercayaan diri orang tua.
“Saya bangga anak saya bisa meraih juara cabang olahraga atletik tolak peluru se Jawa Tengah, setelah sebelumnya meraih medali perak pada Lempar Lembing Kejuaraan Provinsi Disabilitas," jelas Yayat.
Bicara tentang program, Stakeholder Relation Manager AQUA Klaten Rama Zakaria mengulas singkat juga mengenai inisiasi revitalisasi Jogo Toya yang melibatkan tujuh desa untuk menjaga dan memelihara saluran irigasi.
Aktivitas juga didukung oleh pemerintah, TNI, Polri, dan elemen masyarakat yang lain.
“Air adalah sumber kehidupan yang harus dikelola dan dimanfaatkan secara bijak. Kami mengajak semua pemangku kepentingan untuk bergerak bersama dalam upaya pengelolaan dan pemanfaatan air” ujarnya.
Sistem kelola air dengan model Jogo Toya ini mampu mengairi 300 ha sawah dari 569 ha persawahan yang sebelumnya tidak produktif, karena tidak mendapatkan aliran irigasi; normalisasi 3.581 meter dari total 12.500 meter saluran irigasi sekunder dan tersier yang disebabkan sedimentasi.
Lalu, memfungsikan 22 pintu air dari total 102 pintu air yang rusak. Aktivitas itu telah menjangkau 686 petani yang tergabung dalam 14 kelompok tani.
Plant Director AQUA Klaten Novan Yulianto menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada para NGOs mitra pelaksana program, media, semua tokoh masyarakat dan seluruh jajaran pemerintahan di Kabupaten Klaten mulai dari tingkat desa, kecamatan, dan seluruh OPD. (esy/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
BACA ARTIKEL LAINNYA... Oh, Ternyata Begini Cara Danone-AQUA Mengelola Sumber Daya Air
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad