Begini Cara BIN Mengantisipasi Penyebaran Hoaks

Selasa, 17 April 2018 – 19:48 WIB
Badan Intelijen Negara. Foto/ilustrasi: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Badan Intelijen Negara (BIN) terus berusaha meminimalisir penyebaran konten hoaks di masyarakat. Apalagi sebentar lagi akan digelar pemilihan legislatif dan presiden secara serentak.

Langkah pertama yang diambil BIN adalah memetakan kemampuan sumber daya manusia pihak-pihak yang terlibat dalam produksi dan penyebaran konten hoaks.

BACA JUGA: Habiburokhman Tegaskan Gerindra Bakal Terdepan Perangi Hoaks

"Jika yang diambil adalah domain perang siber melawan produsen hoaks, maka bentuk intelijennya adalah mulai dari mengetahui dan memetakan kemampuan SDM para produsen dan penyebar hoaks sampai dengan pemetaan peralatan yang mereka gunakan," kata Direktur Perencanaan Pengendalian Kegiatan dan/atau Operasi Deputi Komunikasi dan Informasi BIN, Antonius Hudidaya Bhakti, Selasa (16/4).

Setelah itu, lanjut dia, BIN akan melakukan kontra propaganda, seperti mengedukasi publik mendeteksi dan menghadapi berita bohong.

BACA JUGA: Tim Patroli Cyber Amankan Pencapresan Prabowo

Kewaspadaan dan kepedulian masyarakat terhadap konten yang beredar di sosial media perlu untuk ditingkatkan.

"Dapat dengan cara mendukung gerakan anti-hoax dan gerakan lain yang dapat menggugah kekritisan masyarakat dalam menyaring info yang didapat dari dunia maya," kata Antonius.

BACA JUGA: BIN Usut Kasus Pencurian Data di Facebook, Ini Hasilnya

BIN juga akan mendorong terciptanya regulasi hukum yang terintegritas dan memperbaharui teknologi intelijen seperti pengamanan jaringan. Membangun opini publik yang positif pun penting dilakukan.

"Penting juga meningkatkan kualitas personel dan melakukan kontra-opini dengan cepat dan tepat apabila muncul isu hoaks yang merugikan publik melalui diseminasi konten positif maupun penggalangan pemuka opini," beber dia.

Lebih lanjut Antonius mengatakan, masyarakat punya peran penting dalam membangun intelijen yang tangguh dan profesional. Pasalnya, BIN memerlukan informasi yang banyak dari berbagai sumber, termasuk dari masyarakat.

BIN memberikan peluang kepada masyarakat untuk memberikan informasi dan berpartisipasi bagi keamanan negara.

"Dari sinilah muncul hubungan simbiosis mutualisme antara masyarakat intelijen di Indonesia dengan BIN yang dapat memunculkan kesadaran masyarakat bahwa pembentukan masyarakat intelijen yang tangguh, ditujukan untuk kemajuanj negaranya bukan untuk negara lain," tutup Antonius. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BIN Ingatkan Kemungkinan Ada Pihak Goreng Kasus Sukmawati


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
BIN   hoaks  

Terpopuler