Begini Cara Ganjar Pranowo Bikin Emak-emak di Jateng Berbahagia

Minggu, 28 November 2021 – 11:15 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo bersama para ibu UMKM. Foto: IG @ganjarpranowo

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali membuat gebrakan untuk pemulihan sektor ekonomi pascapandemi.

Menggandeng Bank Jateng, Ganjar meluncurkan Kredit Lapak, kredit murah untuk ibu-ibu pedagang pasar dan pelaku industri kecil rumahan dengan bunga sangat ringan yaitu 2 persen setahun.

BACA JUGA: Ganjar Berharap Borobudur Marathon 2021 Bisa Pancing Pertumbuhan UKM

Peluncuran Kredit Lapak itu dilakukan Ganjar saat gelaran Borobudur Marathon 2021, Sabtu (27/11). Ganjar juga sempat menyerahkan langsung secara simbolis kepada ibu-ibu pedagang Pasar Salaman Magelang.

"Hari ini kita launching Kredit Lapak, kredit untuk ibu-ibu pedagang pasar tradisional dan ibu-ibu kreatif di rumah. Plafonnya maksimal Rp2 juta dengan bunga 2 persen per tahun," kata Ganjar.

BACA JUGA: Antusias, Ganjar Pranowo Tambah Hadiah untuk Para Pemecah Rekor Borobudur Marathon

Program ini, lanjut Ganjar, dikeluarkan untuk mendorong kebangkitan ekonomi, khususnya ibu-ibu. Sebab menurut Ganjar, banyak kelompok perempuan ini kreatif dan memiliki banyak sektor usaha kecil.

"Selain itu kelompok perempuan ini biasanya gemi, titi dan manajemen keuangannya bagus. Sehingga disiplin mereka juga bagus," ucapnya.

BACA JUGA: Kunjungi Proyek Tol Semarang-Demak, Gubernur Ganjar Apresiasi Kinerja PT PP

Ganjar berharap program ini bisa membantu kelompok perempuan di Jateng menjalankan usahanya. Sebab di antara mereka, banyak yang sebenarnya membutuhkan modal kecil untuk menjalankan usahanya itu.

"Rata-rata mereka butuh modal tiap hari Rp100.000 sampai Rp1 juta. Kalau pinjam ke bank kan susah, makanya dengan program ini harapan saya mereka bisa terbantu," jelasnya.

Ganjar mengatakan akan melihat perkembangan program itu. Kalau berhasil dan penerimaan masyarakat baik, maka program itu akan dikembangkan lebih jauh lagi.

"Ini tanpa agunan ya, kalau utange sakmono nganggo agunan ya pedhot boyoke (kalau hutangnya segitu dan pakai agunan ya berat). Ini upaya kita menggerakkan ekonomi agar menggelinding. Mumpung pandemi sudah membaik, mereka kita bantu bisa jualan lagi. Kalau pasarnya ramai, dagangan laku, maka insyaallah membikin mereka semangat," tutupnya.

Sementara itu, salah satu ibu-ibu pedagang pasar Salaman, Sri Ismiyati,40 mengaku sangat senang dengan adanya Kredit Lapak dari Pemprov Jateng. Program itu merupakan jawaban atas kesulitan modal pelaku usaha kecil di Jawa Tengah.

"Ini ringan sekali, dengan kredit Rp1 juta, setoran perbulan hanya Rp80.000. Kan sangat ringan, makanya menurut saya ini menarik banget," katanya.

Lebih lanjut, penjual Gethuk Pelangi ini mengatakan biasanya modal ibu-ibu pedagang pasar tidak banyak. Dia mengaku dalam sehari hanya membutuhkan modal produksi Rp200.000 saja.

"Kalau utang di tempat lain, susah uang segitu, makanya ini saya tertarik dengan adanya Kredit Lapak dari Bank Jateng ini," pungkasnya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler