Begini Cara KAI Logistik Dukung Kemandirian UMKM Difabel

Kamis, 19 Desember 2024 – 22:29 WIB
Penyandang disabilitas mengikuti pelatihan kerja (Ilustrasi). Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik) menggelar Program Pelatihan Difablepreneur untuk mendukung kemandirian dan pemberdayaan ekonomi komunitas atau individu penyandang disabilitas.

Program Difablepreneur bertema “Aksesibilitas untuk Kesetaraan, Inovasi untuk Kemajuan” merupakan kolaborasi KAI Logistik bersama Yayasan Berdaya Menembus Batas sebagai bagian dari momentum memperingati Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada 3 Desember lalu.

BACA JUGA: Lewat Program Kemitraan Gerai, KAI Logistik Dorong Pertumbuhan Kewirausahaan

Direktur Keuangan KAI Logistik, Riki Jayaprawira Suwarna, menjelaskan wirausaha menjadi ajang bagi penyandang disabilitas untuk tetap produktif dan berdaya di tengah keterbatasan pada akses pekerjaan formal.

"KAI Logistik ingin turut mendorong kesetaraan daya saing UMKM sehingga mampu meningkatkan produktivitas dan profitabilitas usahanya," terang dia.

BACA JUGA: Akhir Tahun, InJourney Destinations Hadirkan Liburan Berkesan di Borobudur, Prambanan & TMII

Program Difablepreneur ini diikuti oleh sejumlah peserta terpilih, yang terdiri dari komunitas dan individu penyandang disabilitas berusia 18-45 tahun.

Rangkaian pelatihan diawali dengan registrasi dan asesmen untuk mengidentifikasi potensi masing-masing peserta.

BACA JUGA: Jamkrindo Kanwil Denpasar Menjamin 243.109 UMKM Senilai Rp 17,3 Triliun

Setelah itu, peserta mengikuti sesi pelatihan pada 19-21 Desember 2024 yang terdiri dari satu hari pelatihan luring dan dua hari pelatihansecara daring.

Dalam pelatihan ini, pemateri ahli akan membekali berbagai topik penting seperti literasi keuangan, pemasaran digital, dan strategi keberlanjutan bisnis UMKM.

Di akhir program, peserta akan mempresentasikan potensi usaha mereka dan mengikuti evaluasi untuk menilai perkembangan serta penerapan materi yang telah diberikan selama pelatihan.

Riki menambahkan sebagai bentuk dukungan nyata, KAI Logistik juga menyediakan dana pembinaan untuk peserta terbaik sebagai penghargaan atas inovasi dan semangat mereka dalam mengembangkan usaha.

"Kami berharap melalui program ini, penyandang disabilitas memiliki kesempatan lebih besar untuk menyampaikan gagasan, meningkatkan pendapatan, dan berkontribusi dalam ekonomi inklusif. Dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki, peserta juga diharapkan dapat mencari peluang baru dan memperluas jangkauan pasar usaha mereka,” serunya.

Tak hanya fokus pada pemberdayaan ekonomi, KAI Logistik juga membawa isu keberlanjutan lingkungan ke dalam program ini. Peserta diajak untuk mendukung pelestarian bumi dengan mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai.

Sebagai bentuk konkret, setiap peserta mendapatkan botol minum yang ramah lingkungan.Hal ini selaras dengan komitmen KAI Logistik untuk mendukung gaya hidup hijau.

Program TJSL ini merupakan wujud nyata prioritas KAI Logistik dalam menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan secara konsisten.

Dengan semangat yang tertuang pada tagline KAI Logistik Ispossible!, perusahaan berkomitmen untuk membuktikan bahwa segala sesuatu dapat dicapai, termasuk dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan mengurangi kesenjangan sosial.

“Melalui pelatihan Difablepreneur, KAI Logistik tidak hanya memberikan pelatihan teknis, tetapi juga harapan dan peluang bagi komunitas penyandang disabilitas. Perusahaan berharap program ini dapat menginspirasi perubahan positif dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, mendukung terciptanya Indonesia yang lebih inklusif, setara, dan berkeadilan bagi semua,” ucap Riki.(chi/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler