jpnn.com - DOKTER Nur Alim Basyir Hutasuhut, Sp.M dari Rumah Sakit Mata Undaan (RS Mata Undaan) mengatakan sakit mata merah bisa disebabkan berbagai alasan.
Namun yang sering dijumpai adalah karena infeksi pada konjungtiva (selaput terluar bola mata) atau infeksi pada kornea mata.
Untuk mencegah mata merah karena infeksi atau peradangan, Dokter divisi infeksi dan imunologi RS Mata Undaan ini menganjurkan untuk menghindari bahan-bahan yang menyebabkan iritasi.
"Mata kita kan organ sensitif, jadi harus menghindari bahan-bahan yang menyebabkan iritasi, seperti debu, asap dan lainnya," ujar dokter Nur Alim.
BACA JUGA: Air Mata Sering Menetes, Bisa Jadi Anda Mengalami Ephiphoria
Selain itu, untuk mecegah iritasi mata, dokter Nur Alim menyarankan, agar menggunakan pelindung mata, kaca mata, saat berada di ruang terbuka.
"Kalau naik motor itu kan juga rentan debu. Selalu pakai helm dan jangan lupa tutup kacanya. Agar terhindar dari debu-debu halus yang bisa masuk mata," sarannya.
BACA JUGA: Begini Cara Merawat Eyelash Extension demi Mata Terlihat Cantik
Dia menambahkan, saat sudah mengalami mata merah karena infeksi, usahakan jangan sampai dikucek, karena hal tersebut bisa menularkan pada orang lain.
Selain itu, tangan yang tidak bersih saat mengucek mata akan semakin memperparah mata merah yang disebabkan karena infeksi.
"Kalau memang mengalami mata merah segera datang ke dokter untuk mendapatkan pengobatan sesuai dengan keluhannya," tandasnya.
Sekadar informasi, Rumah Sakit Mata Undaan adalah penyelenggara pelayanan kesehatan yang secara khusus melayani penderita penyakit mata.
Rumah Sakit ini berdiri tahun 1933 dengan nama Soerabaiache Oogheelkundige Kliniek. Kini, Rumah Sakit Mata Undaan telah menjadi Rumah Sakit Khusus menangani penyakit mata dan telah menjadi ikon Kota Surabaya.
Berlokasi di jantung Kota Surabaya, tepatnya di Jalan Undaan Kulon 17-19. Rumah Sakit Mata Undaan adalah sebuah Rumah Sakit Khusus Kelas B yang memiliki 4 layanan unggulan. Di antara layanan tersebut adalah Lasik, Vitreo Retina, Glaukoma dan Katarak. (ngopibareng/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia