jpnn.com - JPNN.com – Kompetisi sedang libur, Widodo Cahyono Putro enggan menganggur. Waktu luang arsitek Sriwijaya FC ini dimanfaatkan untuk hal-hal positif.
Mulai menjenguk sekolah sepak bola (SSB) yang didirikannya sejak Arpil 2011, sampai menjadi mandor di kafe. Kedua bisnisnya itu ada di Gresik Jawa Timur.
BACA JUGA: Inilah Kegiatan Pelatih SFC Selama Liburan
"Untuk kesehariannya, ada Suwandhi HS, Sanusi Rahman, M Hadi, Heri Purnomo, Zaenul Arifin, dan Ahmad Norisadi yang bimbing anak-anak di SSB. Saya ke SSB jika luang saja. Kadang-kadang juga ke cafe karena di sana juga sudah ada yang urus," terang pelatih yang ngetren dengan sebutan WCP ini.
Jamaknya pesepakbola yang top pada eranya, Widodo juga menonjolkan julukan WCP sebagai merek dagang bisnisnya.
BACA JUGA: Bantah Lelet, Sriwijaya FC Berburu Pemain
Untuk kafe yang berdiri di ruko dua lantai di Gresik ini dia beri nama WCP Kafe & Resto. Menu anak muda hingga orang tua ada di sana.
Mulai bermacam kopi hingga minuman bersoda ala anak muda. Mulai makanan berbahan daging hingga makanan ringan.
BACA JUGA: Sriwijaya FC Menagih Janji Pemain Madura United Ini
"Kafe ini saya bangun setelah saya dari Persija Jakarta. Itung-itung buat tabungan di hari tua setelah pensiun," terang mantan bomber Persija pada musim 1998 hingga 2002 ini.
Untuk SSB, dia memakai nama singkatan WCP juga meski kepanjangan dari singkatan itu bukan namanya sendiri melainkan bermakna Wahana Citra Pesepakbola.
WCP menjelaskan, untuk SSB sejak berdiri pada April 2011, sudah membesarkan kurang lebih 90 pesepakbola muda.
"Mereka dari usia 10 sampai 17 tahun. Sampai sekarang jumlah kurang lebih 90.
Jumlah sekarang tidak tentu karena menyesuaikan jadwal sekolah yang tidak bisa ditawar," ujarnya.
"Setiap hari mereka latihan di Desa Kembangan Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik," lanjutnya.(kmd/ion)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SFC Juga Rombak Komposisi Kepelatihan
Redaktur & Reporter : Soetomo