Begini Caranya Mencetak Kualitas Lulusan SMKPP

Sabtu, 12 Februari 2022 – 04:39 WIB
Job seeker dan job creator digelar untuk mencetak kualitas lulusan SMKPP yang andal. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, BOGOR - Lembaga pendidikan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Salah satunya ialah meningkatkan peran lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK), baik untuk melanjutkan sekolah maupun berwirausaha untuk masa depan pembangunan.

Terkait pengembangan pendidikan vokasi, hal penting yang harus dilakukan adalah pembelajaran dari pelaku industri, praktisi industri untuk difasilitasi termasuk dengan memperbesar bobot SKS dalam belajar dari praktisi industri.

BACA JUGA: SMKPP se-Indonesia Komitmen Cetak Petani Muda Terampil dan Kompeten

Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) yakin dengan pendidikan vokasi akan hadir para petani milenial yang berkualitas.

"Dengan pendidikan vokasi, kami berharap hadir petani milenial yang mampu memberikan inovasi dalam pertanian. Karena bagaimanapun, masa depan pertanian ada di generasi milenial," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

BACA JUGA: Kombes Budhi Herdi Susianto: Perintahnya Jelas Menghabisi

Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi menambahkan regenerasi petani sudah wajib dilakukan.

"Saat ini, petani kita didominasi oleh usia tua. Jika tidak dilakukan regenerasi, dalam lima sampai sepuluh tahun mendatang bisa kekurangan petani," katanya.

BACA JUGA: TNI AU Terjunkan 2 Satuan Elite Bersenjata Lengkap

"Dengan dukungan pendidikan vokasi, bisa mendapatkan petani milenial berkualitas. Kami gerakkan petani milenial melalui balai pelatihan pertanian serta politeknik pembangunan pertanian dan SMKPP baik yang berada di bawah naungan Kementan maupun binaan Kementan. Kami ciptakan job seeker dan job creator yang siap memompa kreativitas dan produktivitas,” kata Dedi.

Untuk mewujudkan persamaan persepsi serta pemahaman terhadap dinamika pendidikan pertanian, dilakukan Koordinasi Teknis Pendidikan Menengah Pertanian Tahun 2022 untuk wilayah tengah dan timur secara virtual pada 10-12 Februari 2022 lalu.

Dalam kesempatan tersebut Direktur Kemitraan dan Penyelarasan DUDI Kemendikbud memaparkan tantangan SMK dalam menjawab kebutuhan DUDI yakni kesempatan peningkatan kompetensi tenaga pendidik sesuai kebutuhan DU/DI masih sedikit.

Sinergitas antar-pemangku kepentingan termasuk dari dunia kerja masih kurang parstisipasinya, belum semua SMK mengembangkan kurikulum bersama DU/DI, belum semua SMK memiliki fasiltas yang standar serta manajemen sekolah masih cenderung terbebani oleh hal hal adminisitratif.

Menanggapi hal itu, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Idha Widi Arsanti menjelaskan arah kebijakan pendidikan vokasi yakni untuk menghasilkan generasi muda bidang pertanian melalui pendidikan vokasi pertanian, pengembangan teknologi terapan spesifik lokasi yang menjadi ciri khas dan kekuatan pendidikan vokasi pertanian.

"Lulusan pendidikan vokasi pertanian memiliki profil keahlian pertanian, jiwa kewirausahaan, berkarakter dan berdaya saing," katanya.

Kementan juga berupaya melakukan peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM pertanian melalui tugas belajar S2 dan S3 sesuai dengan kebutuhan lembaga, pengembangan kerja sama dengan perguruan tinggi, dunia usaha atau industri, dan stakeholder lainnya serta peningkatan kualitas penelitian dan pengabdian masyarakat berbasis korporasi dan food estate.

"Diharapkan ke depannya program kegiatan di pusat dan daerah ke depannya dapat lebih terarah, terencana, dan terpadu sesuai kebijakan program pendidikan pertanian terkini," katanya.

Bersamaan dengan sesi pertemuan tersebut, dilaksanakan penyelesaian dokumen hibah dari SMKPP penerima bantuan bahan praktik siswa SMKPP, hingga pengumpulan berkas pengajuan bantuan alat praktik siswa SMKPP untuk tahun 2022. (rhs/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler