Begini Curhat Pelaku Homoseksual yang Akhirnya Derita AIDS

Sabtu, 01 Desember 2018 – 16:18 WIB
FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, GRESIK - Sebut saja namanya Bagus. Lima tahun lalu, saat usianya masih 21 tahun, dia divonis menderita HIV/AIDS. Bagus yakin dirinya tertular virus itu karena berhubungan seksual dengan sesama jenis. Dia gay.

Remaja asal Gresik itu ingin mengingatkan sesama anak muda di Kota Santri. Jagalah pergaulan! Mengapa? "Kebanyakan kasus HIV/AIDS di Gresik disebabkan hubungan seksual. Baik hubungan seks dengan lawan jenis maupun sesama jenis. Semua berisiko. Lebih-lebih yang gemar ganti-ganti pasangan. Sungguh sangat berisiko," ucapnya.

Bagus menceritakan pengalamannya. Sejak SD, dia merasa ada yang aneh. Gayanya feminin. Kondisi tersebut membuatnya jadi sasaran perundungan (bullying) teman laki-laki. Itu berlangsung hingga Bagus menginjak masuk SMP.

Pertengahan 2006 dia naik ke kelas IX. Keanehannya semakin tampak. Melihat teman lawan jenisnya, Bagus tidak tertarik sama sekali. Berbeda saat dia melihat teman laki-laki. "Seperti ingin tahu lebih," ungkapnya.

Bagus penasaran, ingin mencari tahu lebih banyak tentang kehidupan gay lewat media sosial (sosmed). Bagus masuk komunitas di Facebook.

Eksplorasi makin digencarkan ketika dia lulus SMA. Dia makin berani chat di sosmed. Dia mengajak bertemu atau diajak janjian. Awalnya, dia cuma mengunggah (upload) ajakan. "Upload itu hanya iseng-iseng, tapi dapat tanggapan," katanya. 

Terjadilah jalinan asmara sejenis itu secara instens. Nah, hingga 2013, Bagus suka melakukan hubungan dengan sesama laki-laki. Dia suka ganti-ganti pasangan pula. "Sebenarnya ada pasangan tetap. Tetangga sendiri. Sekarang sudah menikah dan istrinya cantik,'' tuturnya. "Rasanya iri," imbuhnya. Mantan pasangannya itu juga terlihat bahagia dengan istrinya. 

Bagaimanapun, Bagus ingin mempunyai pasangan seperti itu. Dia ingin menikah dengan lawan jenis, perempuan normal. Apalagi, umurnya sudah 26 tahun. Dia kerap ditanya "kapan nikah".

Bagus mengaku berusaha jadi lelaki sejati. Dia dinyatakan positif HIV/AIDS pada September 2013. Namun, sebelum itu, dia sudah ingin berhenti. Akun di sosmed dia tutup. Sayang, dia terperosok lagi. Suatu saat ada yang mengajak "bermain" lagi. 

"Saya curiga hubungan (seksual) terakhir itu. Masalahnya, sebelum itu, sempat tes. Masih negatif," ungkapnya. Penyesalan memang tidak mengubah semua keadaan. Namun, Bagus ingin lebih baik. 

Meski begitu, dia belum bisa berterus terang kepada keluarganya. "Saya bingung ketika ditanya ibu apa belum pengin nikah," ujarnya. Bagus berharap tidak akan pernah menularkan virus HIV di dalam tubuhnya kepada orang lain. 

Dia berubah. Salat lima waktu dia kerjakan. Membaca kitab suci menjadi penenang hatinya. "Generasi muda sebaiknya menjaga pergaulan. Terutama yang memiliki risiko terkena HIV/AIDS," ucapnya. (galih wicaksono/c20/roz) 

BACA JUGA: Satpol PP Razia Cegah Penularan HIV/AIDS

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengidap HIV / AIDS di Yogyakarta Terbanyak Mahasiswa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Hiv Aids  

Terpopuler