jpnn.com, BANYUWANGI - Sejumlah maskapai membatalkan penerbangan dari dan ke Bandara Banyuwangi pada awal tahun 2019 in karena alasan isian penumpang.
Dalam sepekan ini, tercatat maskapai Garuda dan Citilink pernah membatalkan penerbangan. Pihak Bandara Banyuwangi melalui Manager Facility and Maintenance Andry Lesmana membenarkan adanya kondisi ini.
BACA JUGA: Baru ada Satu Penerbangan di Bandara Wiriadinata
Menurut Andry, jumlah penumpang pada low season 2019 jika dibandingkan dengan tahun 2018 lalu sebenarnya mengalami peningkatan. Perhitungan tersebut berdasarkan perbandingan di bulan Januari tahun ini dan 2019 lalu.
Jumlah kedatangan penumpang maupun keberangkatan pada Januari 2018 mencapai 22.126 orang. Sedangkan pada Januari tahun ini sebanyak 21.784 penumpang. Penurunan yang dialami sebenarnya cukup tipis, yakni 2 persen. ”Kalau Januari memang turun, tapi sekarang (Februari) sudah naik,” ujarnya.
BACA JUGA: Dirjen Udara Kemenhub Paparkan Program Kerja 2019
Perincian angka itu berasal dari total penumpang kedatangan (arrival) pada Januari 2018 sebanyak 10.585 penumpang. Sedangkan kedatangan pada Januari 2019 ini, jumlah penumpang tercatat secara total berjumlah 10.103 atau penurunan 5 persen.
BACA JUGA: Tiket Pesawat Mahal, Liburan ke Luar Negeri Lebih Murah
BACA JUGA: Tingkatkan Sektor Transportasi, Menhub Jalin MoU Dengan Timor Leste
Kemudian untuk keberangkatan (departure), pada Januari 2018 tercatat sebanyak 11.541 dan pada tahun 2019 tercatat 11681. Jika melihat angka ini, sebenarnya justru ada peningkatan dari Banyuwangi meski hanya sebesar satu persen. ”Low season tahun ini sebenarnya lebih baik dari yang lalu,” ucapnya.
Data yang menggembirakan muncul di 14 hari pertama Februari. Perbandingan tahun lalu dengan saat ini justru ada peningkatan sebanyak secara total mencapai 6 %. Munculnya angka ini didongkrak dari perbandingan keberangkatan, yakni dari semula 5.138 penumpang menjadi 5.996 penumpang atau sebanyak 17 persen.
Kondisi ini, menurut Andry, menunjukkan daya beli masyarakat Banyuwangi cukup tinggi, ditambah tren travelling yang mulai meningkat. Angka keberangkatan yang lebih besar ini bisa terjadi lantaran pola travelling yang menggunakan titik pergi dan titik pulang berbeda.
”Itu karena bisa saja, berangkat dari sini nanti ke mana-mana dan berakhir di Bali, kurang lebih begitu,” ucapnya.
BACA JUGA: Berita Terbaru soal Dampak Tiket Pesawat Mahal dan Bagasi Berbayar
Terkait adanya penurunan pada perbandingan kedatangan sebanyak 5 persen, yaitu dari 5.043 penumpang pada Januari lalu dan pada Januari saat ini mencapai 4.772 penumpang, Andry menilai secara umum hal ini tetap menjadi tren positif.
Bahkan, dia optimistis Februari ini menjadi akhir dari dampak low season di Banyuwangi. ”Ini bisa disebut turning poin dari low season,” tegasnya. (sli/aif/c1)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lanud Gatot Subroto Bakal Segera Layani Penerbangan Sipil
Redaktur & Reporter : Soetomo