Begini Langkah Para Pejabat Papua Barat Sikapi Mahasiswa Pulang Kampung

Rabu, 18 September 2019 – 17:02 WIB
Pertemuan gubernur dan bupati wali kota se-Papua Barat di Manokwari, Rabu (18-9-2019) membahas isu kepulangan mahasiswa. Foto: ANTARA/Toyiban

jpnn.com, MANOKWARI - Kabar mengenai ribuan mahasiswa Papua dan Papua pulang kampung mendapat respons serius dari para kepala daerah.

Rabu (18/9), para kepala daerah se-Papua Barat berkumpul di Manokwari membahas isu tersebut.

BACA JUGA: Demi Mahasiswa Papua Tetap Kuliah, Mabes TNI Siapkan 2 Hercules

"Sampai hari ini, saya belum dapat laporan kepulangan mahasiswa juga pelajar dari kota studi," kata Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan pada pertemuan tersebut.

Oleh karena itu, dia mengundang para bupati dan wali kota untuk guna memastikan langkah apa yang harus pihaknya tempuh selanjutnya.

BACA JUGA: 600 Mahasiswa Papua Pulang, Siapkan Pertemuan Tentukan Langkah Selanjutnya

Menurut Gubernur, sepanjang ada jaminan keamanan bagi mahasiswa dan pelajar dari Papua Barat di kota studi, mereka tidak perlu pulang.

Ia menyatakan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar mahasiswa dan pelajar Papua Barat mendapat jaminan keamanan.

BACA JUGA: Mahasiswa di Papua Barat Ikut Pelatihan Bela Negara, Keren Bro!

Pascakericuhan beruntun di Manokwari, Sorong, dan Fakfak pada bulan Agustus lalu, Gubernur tidak pernah mengeluarkan instruksi bagi mahasiswa untuk pulang karena pihaknya tidak menginginkan timbul persoalan baru di daerah.

"Pertama, tidak semua mahasiswa ini dibiayai pemerintah provinsi. Sebagian besar kuliah dengan biaya orang tua, juga ada program afirmasi yang dibiayai pemerintah pusat. Maka, saya tidak bisa seenaknya mengeluarkan instruksi untuk pulang," ujarnya.

Selain itu, lanjut Mandacan, sebagian besar disiplin ilmu yang mahasiswa tempuh di luar daerah tidak ada di Papua Barat. Kepulangan mereka akan berdampak terhadap keberlanjutan kuliah mereka.

"Ada adik-adik kita yang sekarang menjalani pendidikan pilot. Tidak mungkin kita pulangkan mereka, kita tidak punya sekolah pilot, termasuk juga IPDN juga kampus-kampus umum lainnya," kata Gubernur.

Sementara itu, Kepala Suku Besar Arfak ini menekankan bahwa keberangkatan mereka untuk menempuh pendidikan di Jawa, Sulawesi, Sumatera, dan daerah lain bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

"Ke depan diharapkan merekalah yang akan melanjutkan pembangunan di daerah," katanya.

Pertemuan yang dilaksanakan di salah satu hotel ternama di Manokwari itu hingga saat ini masih berlangsung.

Kapolda Papua Barat Brigjen Pol. Herry Rudolf Nahak, Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen Joppye Onesimus Wayangkau, dan para pimpinan perguruan tinggi juga hadir dalam pertemuan yang dipimpin gubernur itu.

Sejumlah kepala daerah pada pertemuan itu mengungkapkan bahwa tidak ada mahasiswa serta pelajar dari wilayahnya pulang dari kota studi. Pada saat ini mereka masih menjalani perkuliahan serta kegiatan belajar seperti biasa. (Toyiban/ant/jpnn)


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler