Begini Nasib 4 Peserta UTBK SBMPTN yang Pakai Joki, Ampun deh

Sabtu, 21 Mei 2022 – 12:13 WIB
Pendaftaran UTBK SBMPTN 2022 ditutup besok. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) mengambil tindakan tegas terhadap empat peserta ujian tulis berbasis komputer (UTBK), yang terbukti menggunakan joki.

Keempat peserta UTBK SBMPTN 2022 ini akhirnya didiskualifikasi.

BACA JUGA: Selain Raffi Ahmad, Medina Zein Juga Catut Nama Ria Ricis?

"Apa boleh buat mereka tidak bisa ikut tes lagi. Tidak ada dispensasi, wong curang kok," kata Ketua Pelaksana LTMPT 2022 Prof Budi Prasetyo, Sabtu (21/5).

Dia menambahkan, sikap tegas LTMPT ini untuk memberikan efek jera bagi peserta UTBK SBMPTN, jangan sampai terulang lagi.

BACA JUGA: Masih Ditemukan Perjokian, Kemendikbudristek: UTBK SBMPTN 2022 Makin Baik

Diakui Budi, setiap tahun selalu ada upaya untuk mencurangi proses UTBK, itu sebabnya LTMPT terus mengetatkan SOP.

"Setiap tahun, modus perjokian memang makin canggih. Tahun ini ditemukan penggunaan chip yang ditanam ke dalam tubuh peserta," ucapnya.

BACA JUGA: Mantan Manager Bicara Soal Perubahan Sikap Medina Zein yang Bikin Kaget

Sebelumnya, Pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer Universitas Negeri Jakarta (UTBK UNJ) berhasil menggagalkan perjokian.

Ini setelah tim menemukan empat peserta yang menggunakan alat bantu mendengar dan ditanam di kuping.

Prof. Dr. Suyono M.Si., ketua Pusat UTBK UNJ mengungkapkan, upaya mencurangi proses UTBK ini ditemukan di hari kedua.

Empat peserta yang berasal dari luar daerah (wilayah Sumatera dan Jawa) ini kebetulan mendapatkan lokasi ujian di UNJ.

Beruntung panitia yang menggunakan SOP ketat, salah satunya penggunaan metal detector akhirnya bisa nenemukan alat yang ditanam di kuping peserta.

"Jadi, seolah-olah seperti alat dengar tunarungu. Namun, akhirnya pelakunya sudah mengaku," kata Prof. Suyono saat memberikan laporan kepada Plt Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek Nizam, yang meninjau pelaksanaan UTBK SBMPTN 2022 hari kedua di UNJ, Rabu (18/5).

Dia menyebutkan, empat peserta tersebut langsung diamankan oleh tim panitia. Mereka sesuai SOP, tidak berhak lagi mengikuti UTBK SBMPTN.

Menariknya, kata Prof. Suyono, keempat peserta tersebut memilih program studi elit, seperti Fakultas Kedokteran.

"Yang mereka pilih ya, prodi-prodi elit dan mahal," ucapnya.

Plt Dirjen Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Diktiristek) Nizam menyesalkan masih ada peserta yang masih melakukan tindakan tersebut.

Dia kembali mengingatkan para peserta untuk percaya pada diri sendiri. Jangan coba-coba melakukan kecurangan karena akan merugikan diri sendiri.

"Kalaupun lolos dari pengawasan, ketika lulus, peserta yang susah sendiri karena tidak bisa mengikuti proses perkuliahannya," ucap Nizam.(esy/jpnn)


Redaktur : Yessy Artada
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler