jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Nasional Demokrat (NasDem) Irma Suryani Chaniago meragukan efek seruan Habib Rizieq Shihab yang meminta umat memboikot Pangkostrad Letjen Dudung Abdurachman dan Kapolda Metro jaya Irjen Fadil Imran.
"Memang berpengaruh? Terus yang diboikot apanya?" tulis Irma melalui layanan pesan, Rabu (10/11).
BACA JUGA: Seruan Habib Rizieq Justru Menguntungkan Irjen Fadil Imran & Letjen Dudung
Anggota DPR RI periode 2014-2019 itu menyertakan sebuah emotikon terbahak-bahak dalam pesannya menyikapi seruan Habib Rizieq.
Selanjutnya, Irma mempertanyakan kapasitas Habib Rizieq sehingga bisa menyerukan boikot kepada Letjen Dudung dan Irjen Fadil.
BACA JUGA: Pesan Laksamana Yudo Saat Upacara Wisuda Purna Bakti TNI AL
"Terus melarang jangan undang mereka, memang Rizieq punya media atau televisi," beber Uni Irma sapaan Irma Suryani Chaniago.
Eks Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq sebelumnya menyerukan boikot terhadap Letjen Dudung dan Irjen Fadil Imran.
BACA JUGA: Selamat, 30 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat Termasuk Letjen Dudung Abdurachman
Pria kelahiran Petamburan, Jakarta Pusat Itu meminta simpatisannya tak mengundang Irjen Fadil dan Letjen Dudung dalam acara apa pun.
Pengacara Habib Rizieq, Aziz Yanuar telah dikonfirmasi tentang seruan tersebut. Dirinya mengamini bahwa penulis Wawasan Kebangsaan Menuju NKRI Bersyariah itu memang membuat seruan boikot terhadap Irjan Fadil dan Letjen Dudung.
"Jangan undang Fadil Imran dan Dudung dalam acara apa pun," kata Habib Rizieq dalam seruannya, Selasa (9/11).
Habib Rizieq dalam seruannya menyebut Irjen Fadil dan Letjen Dudung sebagai sosok penjahat HAM karena diduga terlibat pembunuhan enam Laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek KM 50.
Dia juga meenuding enam Laskar FPI itu telah mengalami penyiksaan di sebuah rumah. Namun, Habib Rizieq sendiri tak menyebut secara jelas rumah penyiksaan tersebut.
"Jika ada acara dihadiri Fadil dan Dudung, bubarkan saja," kata Habib Rizieq. (ast/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : Friederich
Reporter : Aristo Setiawan