Begini Strategi Kementan Mengantisipasi Kenaikan Harga Cabai

Minggu, 14 Juli 2019 – 17:48 WIB
Cabai. Foto dok Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mengantisipasi kenaikan harga cabai terus dilakukan. Salah satunya melalui Gelar Cabai Murah (GCM) di 30 Toko Tani Indonesia ( TTI) Jabodetabek sejak 7 Juli 2019. TTI menjual cabai dengan harga Rp 35.000/kg untuk cabai merah keriting dan cabai rawit merah.

TTI memasok sebanyak 10 ton cabai merah keriting dan 4 ton cabai rawit dari sentra pertanian, dan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan mempengaruhi harga di pasaran.

BACA JUGA: Dekan Pertanian UGM Dukung Pengembangan Pertanian Modern

Menurut Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan Agung Hendriadi, TTI sangat berperan sebagai pemasok pangan murah termasuk cabai. Kementan melalui TTIC mendistribusikan cabai dari petani langsung ke jaringan TTI yang tersebar di Jabodetabek, dengan tujuan membantu menjaga pasokan dan stabilisasi harga cabai agar stabil dan normal kembali.

“Kami berharap pasokan TTI ini membantu masyarakat untuk mendapatkan cabai dengan harga murah, jadi silahkan datang ke TTI,” ujar Agung.

BACA JUGA: Jelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, Harga Cabai Melonjak

Sementara itu, Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan BKP Risfaheri, yang ditemui di TTIC, Sabtu (13/7/2019) menjelaskan gelar cabai murah akan dilakukan sampai harga stabil. Hal ini dilakukan mengingat pantauan yang dilakukan Kementan, harga cabai di beberapa pasar Jabodetabek, belum beranjak turun, baik di tingkat petani maupun pedagang.

"Harga cabai merah keriting rata-rata nasional di tingkat produsen hari ini Rp. 41.750/kg, cabai rawit merah Rp.33.800/kg. Sedangkan di Pasar DKI, harga cabai merah keriting rata-rata Rp 65.276/kg dan cabai rawit merah 66.361/kg,” ujar Risfaheri.

BACA JUGA: Menteri Budi Karya Sampai Praktisi Hadir di Agri Vaganza 2019

Kementan bisa menjual harga cabai dengan harga murah dan masih fresh, karena bekerja sama dengan gabungan kelompok tani yang menjadi binaan.

"Kami terus berupaya memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dengan ketersediaan stok yang ada. Mudah-mudahan dalam waktu dekat harga cabai kembali stabil," tambah Risfaheri.

Salah satu TTI binaan Kementan yang ramai dikunjungi konsumen adalah TTI Selly di Poris, Tangerang Selatan. Selama Gelar Cabai Murah TTI Selly memesan melalui aplikasi e-commerce untuk memperbanyak pasokan, dan setiap pesanan tiba, langsung diserbu masyarakat.

"Saya pesan 100 kg ke TTIC sehari langsung habis. Saya berterima kasih sekali pada Kementerian Pertanian yang sudah melakuan gelar cabai murah, sehingga saya bisa membantu masyarakat menjual cabai murah. Ada kebanggaan tersendiri bagi saya bisa membantu masyarakat menjual cabai murah," ujar Yati pemilik TTI Selly.

Menurut Yati, cabai yang di belinya hanya sebentar sudah langsung habis.

"Alhamdulillah berkah sekali toko saya, karena banyak pembeli berdatangan membeli cabai murah 35.000/kg. Pembelinya ibu-ibu majelis taklim, pemilik rumah makan padang, tukang warteg dan tetangga sekitar," tambahnya.

Yati berharap pemerintah terus melakukan langkah seperti ini untuk membantu masyarakat yang berhadapan dengan harga tinggi. Yati merasakan betul manfaat TTI, dan berharap makin banyak TTI dan membantu harga stabil dan murah.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Siap Memanfaatkan Bonus Demografi Melalui Modernisasi Pertanian


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler