Beginilah Kondisi Lambung Mirna versi Ahli Forensik

Rabu, 03 Agustus 2016 – 13:25 WIB
Jessica Kumala Wongso yang menjadi terdakwa pembunuhan atas Wayan Mirna Salihin. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Jaksa penuntut umum (JPU) menghadirkan ahli forensik Rumah Sakit (RS) Polri, Kramatjati, Slamet Purnomo dalam persidangan atas Jessica Kumala Wongso di  Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (3/8). Slamet merupakan dokter yang membedah dan mengautopsi jenazah Wayan Mirna Salihin.

"Tapi saya hanya memeriksaan bagian luar. Lalu pengambilan sampel hati dan empedu setelah dibuka perut," kata Slamet saat bersaksi di depan majelis hakim di PN Jakarta Pusat.

BACA JUGA: Akom Minta Informasi KontraS Tak Dibiarkan Mengendap

Namun, Slamet tidak menyimpulkan ada atau tidaknya sianida di dalam organ tubuh jenazah Mirna.‎ Pasalnya, Slamet hanya mengambil sampel lambung Mirna tanpa membukanya.

Slamet hanya menggunakan pinset. Selain itu, sampel hati dan urine Mirna juga diambil untuk diserahkan ke penyidik.

BACA JUGA: Bang Ruhut Dukung Cita Citata Mengadukan Politikus Gerindra

"Untuk menguji adanya racun, lambung, hati, urine. Setelah pemeriksaan kami masukkan toples dan diserahkan penyidik," kata dia.

Namun demikian, Slamet menuturkan kejanggalan pada warna lambung Mirna. Lazimnya, warna lambung normal  putih, terutama di bagian bawah.

BACA JUGA: Mabes Polri Tegaskan Koordinator KontraS Belum Tersangka

Sedangkan pada lambung Mirna sudah berwarna kehitaman. Menurut Slamet, lapisan luar lambung Mirna rusak dan mengalami iritasi karena diduga disebabkan oleh benda atau zat yang bersifat korosif.

"Lambung kita tidak buka, dari luar ada bercak hitam yang mestinya putih. Terutama di bagian bawah. Kami hanya mengambil sebagian isi lambung, kami dapatkan lapisan luar rusak akibat iritasi. Itu diakibatkan oleh benda atau zat yang bersifat korosif," terusnya.

Slamet pun mengaku tidak mengetahui zat  yang membuat organ tubuh Mirna menjadi seperti itu. Sebab, bisa saja ada penyebab lain.

‎"Waktu itu kami belum bisa menyebut zat apa, cuma asam atau basa yang kuat. Bisa sianida, arsenik, atau asam sulfat. Tapi waktu itu belum bisa menyebutkan disebabkan apa. Hanya melihat dari mikroskop," tuturnya.(mg4/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Cara Setnov agar Golkar Bangkit Lagi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler