SURABAYA - Bursa Efek Indonesia (BEI) mendorong perusahaan keluarga (family business) untuk melakukan initial public offering (IPO)Hal ini dikarenakan, meski jenis perusahaan keluarga merupakan mayoritas di tanah air, namun masih banyak yang menganggap belum siap untuk go public.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Ito Warsito usai menjadi pembicara di Investor Summit, di Surabaya, Rabu (23/11)
BACA JUGA: 2014, Honda Stop Motor Karburator
"Potensinya sebenarnya cukup besarBACA JUGA: PLN Amankan Pasokan Batubara untuk PLTU Tanjung Kasam
Mereka (perusahaan keluarga) lebih suka menikmati pertumbuhan perusahaannya sendiri, belum mau untuk share kepada publik," ungkapnya.Di tempat yang sama, Kepala Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Nurhaida memaparkan, untuk menarik perusahaan keluarga supaya bergairah menjadi emiten, pihakya telah melakukan pengkajian untuk menyederhanakan prosedur yang biasanya memicu korporasi enggan listing ke bursa saham
"Misalnya, biasanya saat hendak IPO, perusahaan bolak balik harus mengumumkan di media massa hingga fixed IPO
BACA JUGA: Global Bergairah, Indeks Berbalik Arah
Namun, kini disederhanakanPerusahaan bisa membuat pengumuman saat persyaratan IPO sudah rampung dan fixed IPO," ungkapnya.Dia menambahkan, pihaknya juga memotong preosedur-prosedur yang terkesan ribet"Sebelumnya, perusahaan yang listing harus mengirim laporan rutin dalam bentuk dokumen per set, namun sekarang bisa elektronikKami kaji untuk bisa dibikin sesimpel mungkin," tambahnya.
Sementara itu, Gubernur Jatim Soekarwo optimistis ke depan perusahaan di Jatim bakal lebih banyak lagi yang bergabung di pasar modalTermasuk, ditargetkan, tahun depan perbankan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Bank Jatim bakal melantai di bursa
"Dengan IPO, korporasi akan menerapkan Good Corporate GovernanceSelain itu, ada modal jangka panjang yang bisa didapatkan perusahaan dengan menjadi emitenBiasanya, jika perusahaan ekspansi ada keterbatasan pendanaan dari perbankan," paparnya.
Sebelumnya, Kepala kantor Bursa Efek Indonesia Surabaya, Nunung mengungkapkan diproyeksi hanya ada tiga korporasi di Jatim yang bakal IPOKetiga perusahaan itu berasal dari sektor perbankan, pertanian, dan propertiSecara nasional, tahun depan ditargetkan ada 25 perusahaan yang go publicSedangkan hingga saat ini, secara nasional, masih ada 20 perusahaan yang resmi menjadi emiten(gal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Medco Manfaatkan Gas Sekayu untuk Listrik
Redaktur : Tim Redaksi