BEI Perlonggar Target Dana IPO

Rabu, 10 Juli 2013 – 04:23 WIB
JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) terus menggenjot target 30 emiten baru yang melantai di pasar modal pada tahun ini. Salah satu upayanya melalui pemberian keleluasaan downsize atau penurunan target serapan dana penawaran saham perdana (initial public offering /IPO).

Direktur Penilaian Perusahaan BEI Hoesen menerangkan, aksi downsize tersebut tidak menjadi masalah, lantaran perusahaan dinilai dapat kembali mencari dana tambahan dengan aksi korporasi lainnya. "Tidak apa-apa (downsize). Yang terpenting adalah mereka (emiten) sudah melantai di bursa. Nantinya emiten hanya tinggal melangsungkan aksi korporasi lanjutan jika kondisi pasar sudah membaik," terangnya Selasa (9/7).

Upaya downsize ini seperti terlihat pada emiten yang baru saja listing di bursa kemarin, yakni PT Cipaganti Citra Graha Tbk. Emiten dengan kode perdagangan CPGT tersebut melantai saat kondisi tengah bearish, di mana pasar terus dibayangi koreksi.

Lantaran IHSG mencatatkan tren buruk pada beberapa waktu terakhir, Cipaganti akhirnya hanya melepas sebanyak 361 juta lembar saham, atau sekitar 10 persen dari modal yang ditempatkan senilai Rp 68 miliar. Angka tersebut jauh lebih kecil dibandingkan rencana awal. Mulanya, perusahaan transportasi yang berbasis di Bandung, Jawa Barat tersebut bakal menawarkan saham perdana ke publik sebesar 40 persen, dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham. Dengan perhitungan tersebut, perseroan berharap menyerap dana IPO sebesar Rp 300 miliar hingga Rp 440 miliar.

Sebelumnya, Otoritas Bursa memang tengah mewanti-wanti calon emiten untuk tidak melakukan penundaan rencana IPO atau bahkan menggagalkan rencana. Tercatat, dari total 17 emiten yang bakal IPO, sebanyak tujuh di anatranya menyatakan adanya penundaan. Dua dari tujuh emiten tersebut menunda pelaksanaan IPO lantaran ingin meraih dana IPO secara maksimal. Di antaranya PT Siloam Hospital dan PT Bank Muamalat.

Hoesen pun meyakinkan calon emiten bahwa pertumbuhan bursa masih cukup positif. "Sepanjang 2013 ini, pertumbuhan IHSG sekitar 9,54 persen. Dengan pertumbuhan ini, kami harapkan calon emiten tidak menunda IPO. Mungkin memang ada kekhawatiran dari calon emiten, namun kami terus meyakinkan bahwa pasar modal domestik berpeluang tumbuh positif," tandasnya. (gal/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wholesales Daihatsu Naik 10 Persen

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler