Bek Aston Villa tak Mau Dikasihani, meski Mengalami Serangan Rasial

Sabtu, 17 April 2021 – 21:03 WIB
Bek Aston Villa Tyrone Mings melakukan pemanasan jelang sepak mula melawan Liverpool dalam lanjutan Liga Inggris di Stadion Anfield, Liverpool, Inggris, Sabtu (10/4/2021). (ANTARA/REUTERS/POOL/Laurence Griffith)

jpnn.com, INGGRIS - Bek Aston Villa Tyrone Mings menyatakan telah menjadi sasaran serangan rasial daring.

Meski demikian, Mings meminta pendukungnya tidak mengasihani, serta mengajak mereka bersama-sama berjuang untuk perubahan.

BACA JUGA: Pelatih ini Bantah Akan Menggantikan Hansi Flick di Bayern

Melalui kanal media sosial pribadinya, bek berusia 28 tahun itu mengunggah gambar tangkapan layar serangan rasial yang masuk melalui pesan pribadi akun instagram pribadinya, @tyronemings.

"Hari yang lain dalam kehidupan media sosial tanpa saringan..." demikian tulis Mings dalam unggahan akun twitter pribadinya, @Official_TM3.

BACA JUGA: Zidane Ingatkan Para Pemain Madrid Setelah Taklukkan Liverpool

"Mohon jangan mengasihani kami, berdirilah di samping kami untuk berjuang melakukan perubahan."

"Media sosial tidak akan menjadi lebih aman tanpa itu semua," tulisnya dalam unggahan yang sama.

BACA JUGA: Begini Arema FC Menyikapi Respons Presiden atas Pelaksanaan Piala Menpora

Tangkapan layar dengan pesan serupa juga diunggah oleh Mings melalui story instagramnya.

Ironisnya, story itu dihapus oleh pihak instagram dengan alasan pelanggaran aturan pencegahan rasial.

Mings lantas mengunggah story lain dengan tangkapan layar dari instagram sembari membubuhkan sebuah gif "WOW" yang mewakili keterkejutannya.

Sementara itu pihak Aston Villa segera memberi dukungan kepada Mings atas serangan rasial daring yang dialaminya.

Aston Villa secara resmi mengumumkan apa yang dialami merupakan hal menjijikan.

"Kami mengutuk segala bentuk diskriminasi rasial dan akan terus berdiri di samping Tyrone, salah seorang sosok inspiratif dalam perjuangan melawan rasisme," demikian pernyataan Villa.

Mings merupakan pesepak bola Liga Inggris kesekian yang menjadi sasaran serangan rasial daring setelah trio Manchester United Anthony Martial, Axel Tuanzebe dan Marcus Rashford serta bek Chelsea Reece James.

Otoritas sepak bola Inggris memberi tekanan kepada penyedia layanan media sosial untuk mengatasi masalah tersebut.

Instagram pun mengumumkan langkah mereka dan Twitter.

Mereka bersumpah melanjutkan sikap tegas yang sudah dilakukan terhadap lebih dari 700 kasus serangan terkait sepak bola di Inggris pada 2019.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler