JAKARTA - Mundurnya Hary Tanoesudibjo dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) ternyata tak menurunkan suhu politik di internal partai yang baru dinyatakan lolos sebagai kontestan Pemilu 2014 itu. Bahkan menjelang Kongres NasDem yang digelar besok (25/1), mulai muncul intimidasi terhadap kader-kadernya.
Ketua DPW Partai NasDem Jawa Barat (Jabar), Rustam Effendi, mengaku didatangi sekelompok orang pada Rabu (23/1). Rustam yang sedang sendirian di kantornya, disambangi puluhan orang dengan mulut bau miras.
Rustam mengaku dipaksa menandatangani surat dukungan untuk Surya Paloh. "Mereka bilang, 'tanda tangani ini surat dukungan Surya Paloh sebagai ketua umum'," kata Rustam saat dihubungi wartawan, Kamis (24/1).
Namun Rustam yang sudah mundur dari NasDem mengikuti jejak Hary Tanoesodibjo itu mengaku tak mau menuruti kemauan orang yang memaksanya menandatangani surat dukungan untuk Surya Paloh. "Saya tidak tanda tangan. Saya tidak mau menyalahi aturan dari awal. Kawan-kawan lain yang mau tanda tangan silakan," ucapnya.
Rustam menambahkan, dirinya mengaku sudah capek mengurus NasDem. Selain itu, katanya, sekarang bukan lagi jamannya menggunakan cara-cara lama yang antidemokrasi.
"Bukan zamannya lagi dukung-mendukung. Dulu kita benci zamannya Pak Harto, tapi kita menjalani seperti zaman Pak Harto. Jadi kita kembali ke era dulu yang negatif. Kalau yang bagus tidak masalah," ujarnya.
Rustam yang mengaku dua tahun membesarkan NasDem di Jabar memang sempat kecewa saat harus memutuskan mundur. "Tapi saya harus menentukan sikap. Walaupun pahit, tapi mungkin terbaik juga buat saya dan keluarga saya," pungkasnya.
Rustam menambahkan, dirinya tak mau terjebak dalam kutus individu. Karenanya Rustam menyarankan kepada kolega-koleganya yang masih di NasDem agar tetap mengedepankan aturan.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Marzuki Sesalkan Sikap Banggar
Redaktur : Tim Redaksi