Bekas Terpidana Korupsi jadi Bacaleg Gerindra

Kamis, 25 April 2013 – 05:38 WIB
JAKARTA - Partai Gerindra memasukkan nama Vonny Anneke Panambunan dalam daftar bakal caleg.  Mantan terpidana kasus korupsi Bandara Loa Kulu di Kutai Kertanegara dan divonis 1,6 tahun penjara oleh pengadilan tindak pidana korupsi, pada Mei 2008, itu ditempatkan di dapil Sulawesi Utara.

Pengamat Politik Universitas Indonesia, Boni Hargens, menilai pencalonan mantan narapidana korupsi oleh partai politik peserta pemilu 2014, telah menabrak prinsip etika. Hal tersebut dikarenakan parpol tidak selektif merekrut bakal calon anggota DPR.

“Kini pertanyaannya, bagaimana pertanggungjawaban parpol yang telah menabrak prinsip etika,” tegas Boni dalam keterangan pers, di Jakarta, Rabu (24/4).

Ia mengatakan, faktor finansial dan dukungan publik menjadi yang utama bagi parpol untuk merekrut wakil-wakilnya di parleman, tanpa memperdulikan latar belakang ataupun track record caleg, apalagi faktor moral. 

Hal tersebut menurutnya, akan menimbulkan masalah di kemudian hari, karena parpol tidak mempermasalahkan orang, asalkan menang dalam pemilu 2014.

“Ini jelas masalah. Kesulitan keuangan, akan membuat parpol memilih calon yang mampu secara financial. Termasuk memiliki kekuatan untuk mengerahkan massa,” tambahnya.

Dampaknya ke depan, kata dia, parpol  akan terbiasa melahirkan kesalahan-kesalahan. “Ketika kita terbiasa dengan salah dan membiarkan yang salah, kita tidak akan pernah menjadi orang yang membela kenaran, dan terus menerus memproduksi kesalahan,” tambahnya.

Sementara, Partai Bulan Bintang menempatkan Susno Duaji di dapil Jabar. Susno tersangkut kasus korupsi PT Salmah Arwana Lestari dan mantan terpidana kasus korupsi, Nazaruddin Sjamsuddin, juga di dapil Jawa Barat. (sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPD Tambah Wewenang, Buka Peluang Menyimpang

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler