jpnn.com, JAKARTA - Calon ketua umum Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia (ILUNI FHUI) periode 2024-2027 Rahmat Bastian bakal membawa 10 cara mengoptimalisasi organisasi tersebut.
Alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) angkatan 1992 itu membawa visi untuk memperkuat solidaritas alumni sekaligus memberikan dampak nyata bagi komunitas dan bangsa.
BACA JUGA: MPR & ILUNI FHUI Gelar Justisia Half Marathon, Plt Sekjen Siti Fauziah Sampaikan Ini
Berbekal pengalaman lebih dari dua dekade di dunia hukum, kepemimpinan organisasi, dan pengabdian masyarakat, Rahmat hadir dengan riset yang dilakukan terhadap 20 kampus terbaik dunia dalam mengelola dan mengembangkan asosiasi alumni.
Rahmat mengombinasikannya dengan pengamatan, active listening, dan terjun langsung dalam membantu sesama alumni FHUI.
BACA JUGA: Menjelang Debat Calon Ketum ILUNI FHUI, Rahmat Bastian Siapkan 3 Program Andalan
“Saya telah mendapatkan banyak sekali bantuan, dukungan, dan pembelajaran saat menjadi mahasiswa FHUI, sehingga saya terpanggil untuk giving back to campus and community," katanya.
Rahmat menyebut akan berkontribusi baik secara pribadi, bersama tim, maupun melalui ikatan alumni nanti.
"Saya percaya asosiasi alumni sangat penting tidak hanya sebagai jembatan antara universitas dan lulusannya, tetapi juga sebagai kekuatan dalam menciptakan dampak sosial yang luas dan berkelanjutan," imbuh Rahmat.
Adapun 10 cara mengoptimalisasi organisasi tersebut adalah pertama membangun jaringan profesional, untuk membantu alumni dalam berkarier dan mengembangkan usaha sosial mereka, serta berkolaborasi dalam proyek-proyek bisnis.
Kemudian, kata dia, melakukan pemberdayaan sosial dan filantropi untuuk berperan aktif dalam program ilantropi yang berfokus pada dampak sosial.
"Program mentorship, menghubungkan alumni dengan mahasiswa dan alumni muda untuk memberikan bimbingan dalam karir dan kehidupan sosial," kata dia.
Rahmat melanjutkan, keempat dengan mengembangan kepemimpinan dan pendidikan berkelanjutan, menyediakan pelatihan kepemimpinan dan pendidikan lanjutan untuk alumni, melalui webinar maupun kelas-kelas luring, antara lain yang mengajarkan keterampilan kepemimpinan dan inovasi.
Kelima melibatkan alumni dalam kegiatan sosial yang berdampak langsung pada masyarakat, seperti program sukarelawan untuk anak-anak kurang mampu.
Keenam melakukan kolaborasi dengan organisasi nonprofit, berkolaborasi dengan organisasi nonprofit untuk mendukung perubahan sosial yang positif, antar alain memberikan bantuan medis, pengembangan ekonomi dan pendidikan.
"Ketujuh, inovasi sosial dan kewirausahaan dengan memfasilitasi inovasi sosial dengan mendukung usaha kewirausahaan alumni yang memiliki dampak sosial positif, misalnya meningkatkan pendidikan di daerah terpencil berbasis teknologi," katanya.
Rahmat mengatakan kedekapan advokasi untuk kebijakan sosial dengan menjadi agen perubahan dengan mempengaruhi kebijakan sosial dan politik melalui advokasi berbasis bukti, misalnya untuk pendidikan yang lebih inklusif.
Kesembilan meningkatkan akses dan kesetaraan lewat mempromosikan keberagaman dan inklusivitas di kalangan alumni dan masyarakat.
"Contohnya, mengembangkan inisiatif untuk meningkatkan keterlibatan perempuan dalam bidang teknologi, memberikan beasiswa kepada mahasiswa FHUI dari latar belakang kurang mampu," ucap Rahmat.
Kesepuluh membangun kembali komunitas dan rekonsiliasi untuk memainkan peran penting dalam rekonsiliasi sosial dan membangun kembali komunitas pasca-konflik, antara lain dengan memfasilitasi dialog dan kolaborasi.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul