Belajar dari Kecelakaan Chacha Sherly, Jaga Jarak 4 Detik Bisa Cegah Terjadinya Tabrakan Beruntun

Rabu, 06 Januari 2021 – 10:33 WIB
Mobil penumpang saat melaju di jalan tol Trans Jawa (Ilustrasi). Foto: Dedi Sofian/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Praktisi keselamatan berkendara yang tergabung dalam Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susman menyoroti kecelakaan beruntun di Tol Semarang-Solo KM428 yang merengut nyawa mantan personel Trio Macan Yuselly Agus Stevy atau Chacha Sherly.

Sony menjelaskan, menjaga jarak aman antara kendaraan di jalan tol bisa mengurangi potensi terjadinya kecelakaan beruntun.

BACA JUGA: Mobil Chacha Sherly Terpental ke Jalur Berlawanan dan Dihantam Kendaraan Lain, Lalu..

Apalagi, kata Sony, kejadian tersebut disertai hujan dan angin kencang sehingga daya cengkram mobil dan visibilitas berkendara akan terganggu.

Sony pun menyarankan, pengemudi bisa menjaga jarak aman untuk menganalisa dan mengantisipasi potensi berbahaya.

BACA JUGA: Cek 5 Komponen Mobil Ini agar Aman Berkendara

Saat berada di tol, lanjut Sony, mengatur jarak aman menggunakan prinsip empat detik.

"Cuaca hujan pasti jalanan licin, dan berakibat slip pada grip ban dengan aspal enggak maksimal, apalagi kalau harus ngerem mendadak. Makanya jarak aman 4 detik itu penting untuk menghindari tabrakan beruntun," kata Sony saat dihubungi JPNN.com, Rabu (6/1).

BACA JUGA: Chacha Sherly Meninggal, Iva Lola Minta Maaf Karena hal ini

Menurut Sony, ketika hujan deras di jalan bebas hambatan fitur safety yang tersemat pada mobil tidak menjamin berfungsi dengan baik.

"Saat ngerem mendadak dicuaca buruk tidak mudah, mengandalkan fitur safety hanya 20 persen dan sisanya hardskill atau reaktif 30 persen dan sisanya kondisi sekitar. Jadi salah kalau ada pengemudi yang berpikiran bisa dengan mengandalkan hardskill," urainya.

Karena itu, Sony berpesan agar pengemudi bisa mengatur jarak antar kendaraan ketika berada di jalan. Hal itu untuk menghindari terjadi kecelakaan beruntun.

"Jaga jarak yang relevan, kemudian pengemudi juga sering lihat spion. Karena visibilitas pengemudi lebih besar. Ketika ada tanda-tanda langsung menghindar ke kiri kalau berada di lajur kiri, tetapi ingat bahwa menghindar harus mempertimbangkan kondisi lalu lintas," pungkasnya. (ddy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler