JAKARTA -- Aksi demonstrasi menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) akhir bulan lalu juga menyebabkan banyak kantor polisi yang dirusak demonstran. Kantor yang dibangun dengan uang rakyat, itu bahkan banyak yang dibakar.
Indonesia Police Watch (IPW) mencatat, banyak kantor polisi yang dirusak massa. Berikut kantor-kantor polisi yang dirusak massa, berdasarkan catatan Ketua IPW Neta Saputera Pane, yang diterima JPNN, Minggu (1/4).
Pada 27 Maret 2012, selain merusak gedung DPRD, mahasiswa juga merusak pos polisi yang terletak di ujung kampus Universitas Haluloeo, Kendari, Sulawesi Utara. "Aksi ini dilakukan mahasiswa setelah polisi menembaki mereka dengan peluru karet dan gas air mata," kata Neta.
Masih di 27 Maret 2012, Pos Polantas di depan bioskop Megaria, Jakarta Pusat dirusak demonstran. Massa merusak jendela kaca pos polisi tersebut. "Polisi yang berjaga di pos itu berhasil menyelamatkan diri," ungkap Neta.
Pada 27 Maret 2012 lagi, usai bentrokan mahasiswa dan polisi di Gambir, demonstran merusak pos Polantas di Simpang Lima Senen, Jakpus. Tidak hanya itu, massa juga merusak mobil patroli milik Polantas.
Sehari berikutnya, 28 Maret 2012, ratusan mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menyerang Polsek Rappocini, di Jalan Sultan Alauddin, sekitar pukul 20.00 Wita. Mendapat serangan tiba-tiba itu, anggota kepolisian dibantu warga berhasil menghalau mahasiswa.
Masih pada 28 Maret 2012, Pos polisi di persimpangan Jalan AP Pettarani dan Jalan Sultan Alauddin, Makassar, Sulsel, dibakar pengunjuk rasa. Awalnya, mahasiswa hendak menduduki SPBU. "Tapi karena TNI dan Polisi menghalau, mereka lalu membakar pos polisi," ungkapnya.
Keesokan harinya, 29 Maret 2012, pos polisi yang terletak dekat kampus UPI-YAI Salemba, JakPus dirusak mahasiswa, dengan cara dilempari batu dan botol. Selain itu mahasiswa juga melempar ban yang terbakar ke arah dua puluhan polisi yang sedang berjaga. "Satu unit motor yang terparkir di depan pos polisi juga dibakar mahasiswa. Begitu pula mobil resmob yang sedang melintas ikut dibakar," tegasnya.
Pada 30 Maret 2012, Pos Polantas di simpang empat Mal Lembuswana, Samarinda, Kaltim dibakar massa demonstran dengan bensin dan ban bekas.
Berlanjut 30 Maret 2012 sore, empat pos Polisi Lalu Lintas (Polantas) dirusak dan dibakar massa dalam aksi demonstrasi di Medan, Sumut. Keempatnya adalah Pos Polantas Polsek Medan Barat di Jl Yos Sudarso, pos polisi di Jl Perintis Kemerdekaan, Jl S Parman dan pos polisi di kawasan Aksara.
Masih di hari yang sama, 30 Maret 2012, setelah sepanjang siang saling lempar dengan polisi, saat malam tiba, mahasiswa yang demo di Jembatan Layang Urip Sumoharjo Makassar, Sulsel makin nekat. "Mereka melemparkan bom molotov hingga membakar mobil polisi," ujarnya.
Masih di 30 Maret 2012, di Ternate, Maluku Utara, mahasiswa membakar pos polisi Ternate Kota. "Papan nama salah satu partai politik pun dirusak," katanya. Di Sultra, 30 Maret 2012, massa membakar pos polisi di Jalan Ahmad Yani, Kendari. Selain pos polisi massa juga merusak mobil plat merah.
Di Jakarta, 30 Maret 2012 malam, kantor Polisi Sub Sektor Pejompongan dan mobil Bantuan Polisi dari Polsek Tanah Abang dirusak massa. Aksi perusakan ini dilakukan demonstran yang dipukul mundur polisi dari gerbang DPR, Senayan. "Sebelumnya, massa membakar satu pos polisi di kawasan Pondok Indah, Jaksel," jelasnya.
Keesokan harinya, 31 Maret 2012 dinihari: pos polisi di simpang tiga kampus Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga di Jalan Laksda Adi Sutjipto, Jogja dibakar massa. Kaca bagian depan dan samping pecah. "Seisi pos hangus terbakar," pungkasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rapatkan Barisan, SBY Minta Menteri Tenang
Redaktur : Tim Redaksi