KENDARI - Berbagai cara siap ditempuh para siswa peserta Ujian Nasional (UN) agar bisa lulus. Termasuk bagaimana cara mendapat bocoran soal ujian. Momentum itu pun dimanfaatkan bagi pelaku penipuan. Buktinya, ratusan siswa SMA dan SMK di Kendari tertipu setelah membeli soal UN yang ternyata palsu. Bahkan para siswa mengeluarkan uang sebesar Rp 5 juta rupiah demi mengetahui bocoran tiga soal mata pelajaran. Polisi pun dengan cepat mengungkap pelaku penipuan tersebut. Identitasnya bernama Esa Sakti (19) oknum mahasiswa Fakultas Hukum, Unhalu. Ia kini telah diamankan bersama barang bukti soal UN palsu dan Compact Disc berisi seluruh soal mata pelajaran UN.
Keterlibatan Esa yang berdomisili di Perumnas Poasia, Kendari itu sebenarnya bermula ketika kekasihnya bernama Anggraini alias Rani, siswi kelas 3 SMK Tunas Husada Kendari, menerima telepon dari seorang lelaki yang mengaku memiliki bocoran soal-soal UN 2012. Mendapat informasi tersebut akhirnya Rani menyampaikan kepada Esa Sakti untuk menemani menemui pria yang kini menjadi target utama buruan polisi tersebut. Waktu itu, masih bulan Januari 2012. Nanti pada awal April 2012 sekitar pukul 19.00 Wita, mereka pun bertemu di sekitar pantai Kendari.
Pria yang menjadi pelaku utama itu sempat bertemu dan memberikan syarat kepada Rani dan Esa, kala itu. Pertama jika ingin mendapatkan soal dan kunci jawaban UN 2012 harus menyediakan uang sebesar Rp 5 juta. Akhirnya, Rani pun memberikan informasi kepada rekan-rekannya untuk mengumpulkan uang demi mendapatkan CD yang berisi soal UN. Sukses mengumpulkan uang tersebut dari ratusan siswa SMA dan SMK di Kendari, Esa pun mengcopy seluruh soal-soal tersebut. Para siswa masih harus membayar Rp 18 ribu demi tiga mata pelajaran yang ujiankan. Selasa (17/4) sekitar pukul 20.00 Wita puluhan siswa dari SMK dan SMA mendatang kamar kontrakan Esa Sakti, di Kost Rumah Bambu, Jalan Kijang, Poasia.
Puluhan siswa itu datang meminta uang karena soal yang diberikan tidak satu pun ada dalam soal UN resmi, hari itu. Dinda Nursafitri (17) siswa SMK Tunas Husada mengatakan jika dirinya datang menemui Rani hanya untuk memastikan apakah Esa bertanggungjawab dengan melakukan penipuan atau tidak. Setibanya di sana Dinda bersama rekan-rekannya kaget ketika melihat banyak siswa SMU dan SMK yang menuntut uang kembali. "Tapi Esa mengatakan jika uang itu sudah tidak ada melainkan sudah diserahkan kepada pembeli CD soal UN," katanya, kemarin saat berada di Polsek Poasia.
Dinda semula sudah memiliki firasat tidak percaya dengan soal dan jawaban yang hanya dijual Rp 18 ribu rupiah. Namun karena Esa, memberikan keyakinan jika dirinya tidak mungkin berbohong. Untuk diketahui Esa juga adalah alumnus SMK Tunas Husada Kendari. Dengan dalil itu maka ratusan siswa percaya dan mau memberikan uang yang diminta dan diberikan kepada Rani.
Anehnya lagi, Esa memberikan soal tersebut pada pukul 04.00 Wita. Kecurigaan soal palsu makin yakin akhirnya Dinda dan korban-korban lainnya tidak mempercayai soal tersebut. Diperkuat ketika UN pertama berlangsung, tak satu pun soal yang sama. Rupanya, soal-soal itu adalah materi ujian pada tahun 2008 yang disusun secara acak sehingga tidak diketahui para korban. Karena merasa tertipu akhirnya puluhan siswa tersebut memberikan informasi kepada Polsek Poasia. Saat itu juga Esa Sakti ditangkap aparat kepolisian. Polisi pun masih terus mengembangkan kasus tersebut. (p15/ano)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nikah, 92 Siswa tak Ikut UN
Redaktur : Tim Redaksi