jpnn.com - NEW YORK - Pasar saham Wall Street merespon negatif keputusan Facebook membeli WhatsApp senilai USD 16 miliar (Rp 187 triliun) serta USD 3 miliar (Rp 35 triliun) untuk karyawan.
Buktinya, begitu dibuka harga saham Facebook malah sempat turun 5 persen. Beruntung beberapa jam kemudian naik kembali hingga penurunan tersisa 2,64 persen pada penutupan Rabu (19/2).
BACA JUGA: Beli WhatsApp Rp 192 Triliun, Facebook Target 1 Miliar Pengguna
Penurunan bisa ditahan setelah CEO Facebook Mark Zuckerberg dan CEO WhatsApp Jan Koum berhasil meyakinkan para investor bahwa meski berpindah kepemilikan, layanan
messenger multi platform itu akan tetap fokus pada pertumbuhan jumlah pengguna. Dipastikan juga pihaknya belum berencana mengomersilkan WhatsApp lewat iklan.
BACA JUGA: Facebook Beli WhatsApp Rp 192 Triliun
Bukan hanya itu, CFO Facebook David Ebersman memastikan, WhatsApp belum akan menerapkan aturan biaya langganan USD 1 per tahun tiap pengguna. Kepada para investor, Facebook kembali menyebutkan alasan mereka membeli perusahaan berbasis di Mountain View, California tersebut.
Facebook mengakuisisi WhatsApp dengan pertimbangan layanan pesan bergerak itu digunakan oleh 450 juta orang tiap bulan, dimana 70% diantaranya sangat aktif pada hari-hari tertentu. Alasan lain, jumlah pesan yang masuk nyaris menyamai trafik SMS secara global. Terakhir, terus tumbuh mencapai 1 juta pengguna baru per hari. (pra/jpnn)
BACA JUGA: Android Gingerbread juga Bisa BBM
BACA ARTIKEL LAINNYA... Temukan Teknik Baru untuk Memprediksi Erupsi Gunung Berapi
Redaktur : Tim Redaksi