Bellinda Birton Diusung Jadi Cawabup Kudus, Pengamat Bilang Begini

Sabtu, 24 Agustus 2024 – 20:40 WIB
Warga saat mengikuti pencoblosan Pilkada. Foto: Ricardo

jpnn.com, KUDUS - Peran serta perempuan dalam Pemilihan Umum (Pemilu) serta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) semakin mewarnai dunia politik Indonesia.

Salah satunya yaitu Bellinda Putri Sabrina Birton yang diusung sejumlah partai politik untuk maju sebagai calon wakil bupati (cawabup) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kudus 2024 mendampingi Samani Intakoris.

BACA JUGA: Sekretaris Ditjen Dukcapil Ingatkan Daerah Hati-Hati Terbitkan NIK Baru Menjelang Pilkada

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai pencalonan Bellinda menjadi bukti bahwa tak ada pembeda antara peluang laki-laki dan perempuan dalam Pilkada.

Menurutnya, hal itu terbukti sudah cukup banyak pemimpin daerah perempuan, bahkan merata hampir di semua provinsi ada pemimpin perempuan.

BACA JUGA: Semester I 2024, Jamkrindo Jamin 3,89 Juta UMKM

“Kondisi itu tentu merupakan implementasi emansipasi perempuan, karena memang ketokohan perempuan yang tidak dibatasi dalam konstitusi kita. Negara hanya mengatur batas usia, dan batas dukungan politik, sementara untuk jenis kelamin tidak ada aturannya, tentu itu bukti emansipasi gender," kata Dedi.

Dedi menilai kepemimpinan perempuan merupakan murni proses politik dan demokrasi kita.

BACA JUGA: Ditanya Bakal Usung Anies di Pilkada Jakarta, Aming PDIP Bilang Insyaallah 

“Mereka tidak hanya sekedar untuk menangani krisis pemimpin perempuan saja, tetapi diperlukan karena kapasitas kepemimpinannya secara murni," tuturnya.

Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus pun mengapresiasi keterlibatan perempuan menjadi pemimpin di sejumlah daerah.

"Walaupun tak menjadi isu utama, munculnya calon kepala daerah perempuan atau wakilnya di beberapa tempat tetap saja sesuatu yang layak diapresiasi," kata Lucius.

Lucius mengakui jika representasi perempuan dalam Pilkada memang tak banyak dibicarakan, karena orang-orang lebih fokus terhadap dukungan parpol.

"Pembicaraan atau kepedulian orang lebih banyak fokus pada bagaimana bisa mendapatkan dukungan parpol sebanyak-banyaknya bagi calon yang peluangnya menangnya tinggi," seru Lucius.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler