jpnn.com - JAKARTA - Direktur Eksekutif Pusat Kajian Informasi Strategis (Pakis), Rahmad Hidayan menyatakan belum ada data resmi dari kedua kubu yang memperkuat perlunya sistem Pilkada langsung atau Pilkada melalui DPRD.
Kalau pun ada pihak yang mengajukan data bahwa salah satu dari sistem tersebut lebih baik dari yang satunya lagi, menurut Rahmad, itu hanya klaim sepihak dan untuk kepentingan kelompok tertentu.
BACA JUGA: Foto dan Poster Ical di Kantor DPP Golkar Dicopoti
"Data komprehensif untuk itu belum ada. Pemerintah yang secara demokrasi berganti rezim, juga kurang percaya diri mengungkap data tersebut," kata Rahmad Hidayat, Selasa (9/12).
Demikian juga halnya jika ada pihak yang menghubungkan dua sistem Pilkada tersebut dengan penguatan demokrasi. Menurut Rahmad, juga belum ada kajian akademik mengenai hal itu.
BACA JUGA: Fadli Zon Sebut KMP Kompak Dukung Perppu Pilkada
"Menurut saya, ketakutan partai politik khususnya yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) terhadap Pilkada oleh DPRD lebih disebabkan karena kader Partai Golkar relatif lebih punya kapasitas dalam berkomunikasi," kata dia.
Ditambahkannya, kematangan kader Partai Golkar dalam lobi kekuasaan sampai saat ini belum tertandingi oleh partai-partai yang ada. "Di sisi lain, Golkar sesungguhnya juga gagap dalam Pemilihan langsung," pungkasnya.(fas/jpnn)
BACA JUGA: Agung Merasa Mendapat Ucapan Selamat dari JK
BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar Kubu Agung Ingin Segera Temui JK
Redaktur : Tim Redaksi