Belum Ada Teknologi Bisa Prediksi Kapan Teroris Menyerang

Minggu, 14 Februari 2016 – 21:52 WIB
Luhut Panjaitan. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan berharap, tidak akan ada lagi serangan teroris yang terjadi di Indonesia, pascaperistiwa teror bom di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Januari lalu. 

Karena itu di samping peningkatan keamanan, untuk mewujudkan hal tersebut katanya, sangat dibutuhkan peran nyata dari masyarakat. Terutama dalam memberikan informasi ketika melihat gelagat gerakan-gerakan terorisme di sekitar lingkungan masing-masing.

BACA JUGA: Teroris Serang Polisi Pakai Sianida dengan Cara Seperti Ini

"Kita tentu berharap tak ada apa-apa, tapi bisa saja ada apa-apa. Tapi percayalah aparat sangat siap. Kami upgrade kemampuan intelijen, untuk dana tambahan presiden sudah setuju, mudah-mudahan dalam APBN Perubahan bisa direalisasi," ujar Luhut saat berdialog dengan masyarakat Batak di Jakarta, Sabtu (13/2) malam.

Namun meski kemampuan intelijen diupgrade dan teknologi ditingkatkan, peran nyata masyarakat kata Luhut, tetap sangat diperlukan. Sebab serangan terorisme menyangkut hati dan pikiran orang‎. Karena itu tidak bisa diprediksi secara detail kapan aksi akan muncul.

BACA JUGA: WASPADA! Teroris Beraksi dengan Sianida, Terinspirasi Kasus Jessica

"Kita bisa punya teknologi, tapi untuk tahu hati dan pikiran orang belum ada. Karena itu selain menyiapkan aparat dan teknologi, juga dilakukan pendekatan dari tokoh-tokoh agama," ujar Luhut.

Dengan langkah-langkah dan peran serta masyarakat, maka aksi-aksi terorisme kata Luhut dapat semakin diminimalisir. Ia pun secara khusus meminta masyarakat tidak khawatir secara berlebihan.(gir/jpnn)

BACA JUGA: Menteri Ganteng itu Sudah Kabur Duluan Sebelum Ditanya, Hmmm..

BACA ARTIKEL LAINNYA... AMARA Minta Parpol Kembali Rangkul Rakyat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler