Junior Manager AIS (Aeronatical Information Service) AP II, Amin Fauzi menyatakan bahwa saat ini koordinat di Kualanamu berada dalam posisi 032502 knot 098425230 Heizh. Sedangkan untuk di Polonia berada di posisi 033333 knot dan 0984016 Heizh.
"Ini informasi yang saya ketahui. Kalau tekniknya saya kurang jelas," ujarnya.
Dijelaskannya, ada sedikit persamaan, walaupun perbedaannya juga sangat jelas. "Persamaannya terletak di 3 angka awal. Sisanya kan berbeda. Jadi, pilot memang harus benar-benar memperhatikan perhatian itu," jelasnya.
Terkait dengan masalah yang terjadi pada Malaysia Airlines yang nyaris mendarat di bandara Kualanamu, Sabtu (18/5), dengan tegas Amin menyatakan bahwa dirinya tidak mengetahui dengan pasti. Karena dirinya belum mendapatkan informasi tersebut.
"Saya juga tidak mengurusi masalah di udaranya. Saya kan mengurusi setelah mereka landing. Dan pada masa itu, se ingat saya tidak ada masalah," lanjutnya.
Amin mengungkapkan, pekerjaannya sebagai pemberi informasi untuk penerbangan.
Kepala Otoritas Bandara Udara Wilayah II Abdul Hani membenarkan bahwa 2 radar memang aktif. Pengaktifan di bandara Kualanamu sebagai wujud Shadow operation (operasi bayangan). Sedangkan untuk di Polonia merupakan full operation. "Jadi, setiap pesawat wajar bila mampu membaca 2 radar ini. Karena itu, saya harap jangan dipolemikkan lah," ungkapnya.
Diungkapkannya, nantinya dirinya akan memberikan pemberitahuan terkait dengan masalah ini. "Nantilah, setelah ada kabar yang pasti ya. Jangan sekarang, karena masih banyak yang harus dipikirkan," ungkapnya.
Pengaktifan radar bandara ini dianggap penting. Selain sebagai shadow operation, yaitu ajang pemanasan menuju pengoperasional bandara seutuhnya. Selain itu, radar ini nantinya juga dapat dijadikan sebagai back up radar.
"Perandaiannnya, saat radar di sebuah bandara tidak aktif, maka dapat dibantu dengan radar dari bandara lainnya. Ini seperti posisi bandara di Singapura. Antara bandara Changi dan bandara kecil di sekitarnya," tambahnya.
Sementara itu, menanggapi posisi antara bandara Polonia dan Kualanamu, Airport Service Manager AP II Bandara Polonia, Ali Sophian menyatakan posisinya sangat berdekatan. Bila dilihat dari posisi Heading (tampilan depan landasan) dan di tarik garis lurus ke arah 226 derajat, maka akan terlihat atau di lewati terlebih dahulu Bandara Kualanamu. "Terumata bila pesawat datang dari Penang," jelasnya.
Dijelaskannya, nantinya runway yang digunakan antara 2 bandara ini sama. Yaitu, runway nomor 23 dan 0,5. Untuk di Polonia, runway yang paling sering di gunakanan adalah landasan dengan nomor 0,5. Atau yang melewati Padang Bulan. Karena, pada umumnya, posisi ini melawan arah angin. Sehingga, bagi pesawat akan yang mendarat jadi terbantu.
Sedangkan runway nomor 23, paling jarang digunakan karena arah angin pada umumnya mengarah ke arah landasan ini. "Selain itu, runway 0,5 itu paling lengkap peralatannya bila dibandingkan dengan nomor 23," tambahnya.
Dan masalahnya, landasan 0,5 inilah yang paling dekat dengan Kualanamu bila pesawat akan mendarat.
Landasan ini, saat landing juga akan mengarah ke Padang Bulan. Karena posisi penduduk di Padang Bulan lebih sedikit bila dibandingkan dengan posisi penduduk yang mengarah ke jalan Sisingamangaraja Medan.
"Gedung bertingkat di Padang Bulan, bila dibandingkan dengan gedung yang mengarah ke daerah Juanda. Karena itu, kita selalu posisikan agar pesawat landing dari landasan ini," lanjutnya.
Sementara itu, menurut data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandara Polonia Medan mengatakan bahwa Sabtu (18/5), sekira Pukul 15.00 WIB hingga 16.00 WIB, cuaca di Medan memang cukup buruk.
"Kalau berdasarkan data kita, Pukul 15.00 WIB hingga 16.00 WIB cuaca memang buruk. Ada awan cumunolimbus (cb) di sekitaran Bandara Polonia Medan," ucap Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun 1 Bandara Polonia Medan, Mega Sirait.
Selain awan cb, guntur juga terjadi pada sore hari tersebut. Meskipun saat itu hujan reda dan kecepatan angin masih mencapai 12 knot. "Kalau awan cb nya aktif, bisa membuat pesawat holding. Berdasarkan catatan bahwa arah awan cb ini di Selatan dan Barat Daya," ucapnya.
Awan cb ini merupakan awan dengan ciri-ciri gelap, bisa membuat landasan cukup rata, dan ketinggiannya juga bisa mencapai puluhan kilometer.
"Kalau kita hanya menerangkan keadaan cuacanya saja. Sementara penyebab maskapai Malaysia Airlines itu kita tidak mengetahui," lanjutnya. (ram)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 7 Jenazah Kembali Ditemukan di Lokasi Freeport
Redaktur : Tim Redaksi