Belum Digaji, Pemain GU Eksodus

Ikut Seleksi di Klub ISL

Selasa, 28 Agustus 2012 – 07:36 WIB
GRESIK - Eksistensi klub Gresik United (GU) yang berkiprah dalam kompetisi di bawah naungan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (PT LPIS) terancam bakal berakhir musim depan. Pasalnya, gelombang eksodus pemain besar-besaran bakal terjadi di klub juru kunci Grup III Divisi Utama Indonesia Premier League (IPL) musim lalu itu.

Yang paling anyar, berdasar pantauan Jawa Pos, sekitar lima pemain terlihat mengikuti seleksi di klub Gresik yang berlaga di kompetisi Indonesia Super League (ISL), Persegres Gresik. Kelima pemain tersebut di antaranya Mulyanan, Yossi Adhitya Permana, Nugroho Bramantiko, Steven Kasangke, dan M Deni Maufid.

Padahal, hingga saat ini seluruh penggawa GU belum juga mendapatkan haknya saat berkompetisi. Sebab, gaji selama hampir setengah tahun tidak kunjung mereka dapatkan. "Makanya kami mencoba peruntungan di sini, daripada terus menunggu dalam ketidak jelasan seperti ini," ujar salah seorang pemain yang tidak bersedia namanya dikorankan.

Niat untuk hengkang dari klub yang musim kemarin nomaden itu sudah mulai menguat. Terlebih setelah belum ada itikad baik dari petinggi klub tersebut hampir dua bulan pasca berakhirnya kompetisi Divisi Utama PSSI. Bahkan, pemain tersebut mempertanyakan bagaimana upaya yang sering digembar-gemborkan manajeman.

Terutama dari CEO GU Ali Mukhid yang selama ini menjadi single fighter dalam mencari pemasukan bagi GU.. "Mana katanya mau melunasi gaji kami dari menjual tanah" Sampai sekarang kok masih belum ada bentuk realisasinya. Itu memang benar atau hanya kedok belaka," keluh si pemain tersebut.

Sayangnya, hingga berita ini dimuat masih belum ada konfirmasi resmi dari petinggi GU. Tak satu pun petinggi GU yang bisa memberikan pernyataan resmi. Ketika dihubungi Jawa Pos via telepon seluler-nya tadi malam, Ali tidak menjawab. Pun demikian dengan General Manager (GM) GU Sunyoto.

Seperti diketahui, sejak dibentuk pada Desember 2011 silam, penggawa GU baik asing atau lokal tidak mendapatkan gaji. Alasannya, anggaran yang diberikan konsorsium LPIS tidak mencukupi untuk membayar gaji pemain. Manajemen pernah mengklaim tidak lepas tangan dari permasalahan ini. Nyatanya, sampai sekarang kasus tersebut masih belum menemui titik terang. (ren)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Persib Pertahankan Rizky Bagja

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler