Jimmy (30), salah satu ketua RW di wilayah Kecamamatan Medansatria, Kota Bekasi mengakui dirinya belum menerima honor sejak enam bulan terakhir. Menurut dia, jumlah honor untuk ketua RW sebesar Rp200 ribu, dan ketua RT sebesar Rp150 ribu per bulan.
’’Jangan hanya janji menjelang Pilkada saja, buktikan sekarang mana janjinya,” ujarnya kepada wartawan, kemarin.
Dikatakan dia, jika dilihat dari jumlahnya memang minim. Akan tetapi honor tersebut merupakan penghargaan yang diterima atas jerih payah RT/RW menjaga gawang di lingkungan mereka. ’’Kami butuh perhatian,” ujarnya.
Sementara itu, pengurus RT dan RW di Kecamatan Pondokmelati dan Bekasi Barat, mengancam tidak akan menyosialisasikan program pemerintah, seperti pembuatan e-KTP dan pencatatan Daftar Pemilih Pemilu Potensial (DP4) 2014 yang saat ini akan dibagikan Kementerian Dalam Negeri.
Meski nilainya tak seberapa, lanjut mereka, honor itu dinilai sebagai motivasi dalam menggerakkan kesadaran di lingkungan masyarakat. ’’Kalau sampai Juli tidak juga turun honor dari Pemkot, kami akan cuekin DP4 itu,” ujar Asdi , pengurus RT di Kecamatan Pondokmelati.
Sementara itu, Camat Bekasi Barat, Tajudin membenarkan jika honor berupa dana hibah belum diberikan kepada pengurus RT dan RW karena belum cair. Dia mengaku sudah mengusulkan, namun hingga saat ini belum turun.
Dia menyebutkan selain honor, pihaknya juga mengusulkan percepatan pencairan dana stimulan sebesar Rp25 juta/RW, yang sudah diusulkan ke DPRD. ’’Semunya ada di Bina Pemerintahan, karena mereka yang menjadi regulatornya,” ujar Tajudin.
Sedangkan Enung Nurcholis, Camat Pondokmelati, berharap para pengurus RT dan RW di wilayahnya bisa bersabar, karena pihaknya sudah mengusulkan. ’’Bersabar adalah yang terbaik, karena melayani masyarakat itu ibadah,” katanya.
Sebelumnya Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mengatakan selain menaikkan honor pengurus RT dan RW, pihaknya mengusulkan pemberian dana operasional bagi 1.000 pengurus Rukun Warga (RW) di 12 kecamatan dan 56 kelurahan, masing-masing Rp25 juta pada 2013.
’’Kebijakan ini sifatnya masih usulan dari saya pribadi agar peran RW di tengah masyarakat bisa lebih maksimal,” ujar Rahmat beberapa waktu lalu.
Menurut dia, anggaran tersebut dapat dimanfaatkan bagi kegiatan yang bersifat stimulan, seperti perbaikan saluran air, sekretariat RW, dan posyandu. ’’Nanti akan kami buat petunjuk teknisnya dalam otoritas kegiatan ke-RW-an,” tandasnya. (adi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bang Yos: Monorel Sudah 5 Tahun Berhenti, Sesak Dada Saya
Redaktur : Tim Redaksi