jpnn.com, TAIPEI - Otoritas Taiwan melaporkan dua kasus penularan lokal COVID-19 untuk pertama kalinya sejak 22 Desember 2020.
Kasus baru itu ditemukan pada seorang dokter yang merawat pasien positif COVID-19 dan seorang perawat yang berpacaran dengan dokter tersebut.
BACA JUGA: Di Hadapan Menkes, Politikus PDIP Ribka Tjiptaning Nyatakan Tolak Divaksin Covid-19Â
Otoritas kesehatan di Taiwan tidak melaporkan adanya penularan lokal sejak 12 April 2020 sampai bulan lalu. Sebagian besar pasien positif ditemukan pada pendatang dari luar negeri.
Taiwan dianggap mampu mengendalikan penyebaran COVID-19 berkat langkah-langkah pencegahan dini yang efektif dan aturan wajib pakai masker. Otoritas setempat melaporkan total 839 kasus positif, 101 di antaranya masih menjalani perawatan di rumah sakit, dan tujuh lainnya meninggal dunia.
BACA JUGA: Menkes Budi Ungkap Kendala Distribusi Vaksin Covid-19
Badan kesehatan setempat saat ini tengah menjaga agar jumlah kasus positif COVID-19 yang datang dari luar negeri tidak terus naik, mengingat kasus domestik pada bulan lalu cukup tinggi. Walaupun demikian, jumlah pasien positif di Taiwan masih lebih rendah dibandingkan dengan wilayah lain.
"Tentu, kami menyesalkan adanya kasus positif di rumah sakit," kata Kepala Badan Kesehatan Taiwan, Chen Shih-chung.
BACA JUGA: 15 Juta Dosis Bahan Baku Vaksin Covid-19 Tiba di Indonesia
"Kebijakan pengawasan kami di rumah sakit sangat ketat, tetapi ada beberapa hal yang terlewat," kata Chen.
Chen mengatakan dokter yang tertular COVID-19 itu memang pernah merawat pasien positif, tetapi pacarnya, yang bekerja sebagai perawat, tidak pernah kontak dengan pasien positif.
Setidaknya 464 orang di rumah sakit tempat kedua pasien bekerja telah menjalani tes COVID-19 dan hasilnya negatif. Namun, ada 42 orang lainnya yang masih menunggu hasil pemeriksaan.
Seluruh tenaga kesehatan di rumah sakit tersebut akan kembali menjalani tes COVID-19 dalam waktu tiga hari ke depan, kata Chen.
Jumlah pasien positif COVID-19 di Taiwan relatif lebih rendah dibandingkan wilayah lain di dunia. Otoritas kesehatan setempat rutin menggelar jumpa pers untuk melaporkan tiap kasus baru. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil